1

211 6 0
                                    

Hari senin memang menjadi mimpi buruk bagi semua siswa.karna harus berangkat pagi untuk melakukan upacara bendera,berdiri berpanas panassan,dijemur dibawah teriknya matahari,panas,lelah,lapar,ngantuk,campur jadi satu.Tapi tidak dengan gadis yang satu ini,berangkat pagi bukan masalah untuknya,bagi dirinya semua hari sama saja,bangun pagi sudah masuk daftar kebiasaannya,berjalan santai dengan bersenandung lirih,dengan kedua tangan menggenggam tali tas,dan tak lupa sebuah senyuman terpancar dari wajah manisnya membuat siapa pun yang melihatnya akan terpaku.Berjalan menyusuri koridor sekolahnya yang terbilang masih sepi,saat hendak naik tangga,badan mungilnya terjatuh karna lantai yang licin,dia pun heran dari mana datangnya air,dia segera bangkit,menaiki tangga dan berbelok menuju kelasnya,saat hendak masuk,mata nya tertuju ke lapangan basket menampilkan seorang siswa yang tengah duduk dengan santainya,memakai kaos olahraga,padahal ini hari senin,dan nanti akan ada upacara bendera.gadis itu pun terheran dengan sikap siswa tersebut.dari kejauhan terdengar seseorang memanggil namanya

"Anisaaaaa,nisaaa woy!!!nissaaaaaaaaaaaaa" teriaknya sepanjang koridor

"apasih lo tuh suka banget teriak teriak ca!" hardik Anisa

"lo liat ga live nya sutan zico ga yang tadi malem?gila ganteng banget nissss"

"ya emang Zico ganteng tolol!!kan gue udah pernah bilang,udah ganteng,jago main bola,idaman hemmm" ucap Anisa sambil berhayal

saat tengah asik mengobrol,datang seorang siswi yang entah dari mana asalnya,

"eh lo Caca kan?lo disuruh Bu Ajeng jadi pengibar bendera" ucap siswi tersebut

"oh gue?okei,nis tinggal dulu ya,bayyy!!!"

"iya ish!!,ga usah triak triak napa si" caca hanya membalas dengan cengirannnn khasnyaaa.


Setelah kepergian Caca.Anisa langsung masuk kedalam ruang kelasnya dan duduk dimeja biasa ia duduk,dia mengeluarkan ponsel dan bermain sosial media sebentar,tanpa disadari ruang kelas yang tadinya sepi sekarang sudah ramai,dan bel upacara pun sudah terdengar keras
Anisa cepat cepat mematikan ponsel dan turun untuk melaksanakan upacara,saat dia turun tangga,tiba tiba 5 orang lelaki menghadangnya tepat dibawah tangga,suasana pun sudah terbilang sepi karna siswa siswi sudah berkumpul di halaman sekolah semua.

"permisi kak,saya mau lewat" ucap Anisa sambil menundukkan kepalanya

"ehh mau kemana si buru buru banget" tanya lelaki yang tepat dihadapannya

"mau upacara kak"

"main dulu yuk sama gue" jawab lelaki itu dengan nada menggoda dan muka yang sangat menyebalkan bagi Anisa,lalu tiba tiba lelaki itu menarik paksa tangan Anisa membuatnya terkejut

"maaf kak,lepasin tolongg"

"udah ayo ikut gue ah,sok jual mahal lo"

"lepasin kak!!" bentak Anisa

"wihh galak men!hahaha" ledek salah satu temannya

"makin galak makin asik dongg,bibirnya duhhh" lanjut nya,sambil mengelus bibir Anisa

"apaan sih!!lepasin tolong!!" bentak Anisa sambil menepis tangan lelaki itu.

"ayo ikut!!!"

"nggak mau kak!!"

bughhh!!

Anisa kaget,tiba tiba lelaki yang sedari tadi mencengkeram tangannya tersungkur ke lantai,saat ia menoleh ternyata lelaki yang dilihatnya tadi pagi di lapangan basket yang telah menendang kuat punggung lelaki kurang ajar tadi.Anisa takut,terjadi perkelahian antara 1 lawan 4,karna lelaki yang tadi jatuh tersungkur sudah bangun dan menarik tangannya dengan cepat,Anisa dibawa lari,ia memberontak namun tenaga nya kalah kuat,saat hendak memasuki gudang sekolah,lelaki itu berkata

"gue aldov,kita main sekarang hahaha" ucapnya sambil menyeringai

"lepasin kak,aku ga mau,hiks..
hikss..." tangis Anisa pecah,dia berpegangan pada pintu gudang agar tidak terseret masuk

bughhh!!!

"urusan lo apa anjing!!" teriak Aldof

"ga usah kurang ajar lo sama cewe!bajingan lo!!" bentak lelaki yang tadi menolongnya

"hahaha Aldamas Dirvano!ga usah sok pahlawan lo!bisa apa sih lo hah?hahaha" ejek Aldof

"oh namanya Aldamas" batin Anisa

tanpa banyak bicara Aldamas langsung memukul muka Aldof membuat mukanya lebam dibawah matanya

"bangsat lo!!!" hardik Aldof

Aldof memukul Aldamas dengan brutal,namun selalu berhasil Aldamas tangkis dengan cepat,sampai satu tendangan mengenai perutnya dan membuat Aldamas terpental,Anisa menjerit ketakutan,Aldof menginjak perut Aldamas,Anisa menangis tak karuan dia bingung harus apa,tubuhnya melemas,kakinya seperti mati rasa,tak lama kemudian Anisa pingsan.

                           ~~~~~~~~~

Saat membuka mata aku,cahaya masuk ke mata ku membuat pening dikepalaku,aku pun bangun dan melihat sekeliling,ternyata aku ada di uks,dan betapa terkejutnya aku melihat 'dia' tertidur disampingku,dengan posisi duduk,dan kepalanya ada di tempat tidurku,aku mengamatinya,Ya!!setelah yakin 100% dengan apa yang kulihat,ternyata benar dia Aldamas.

saat aku sedang melihatnya,tiba tiba mata nya terbuka,membuat aku terkejut bukan kepalang,aku salah tingkahh,

"lo udah sadar?" tanya Aldamas dengan ekspresi datarnya

"udah" jawab Anisa sambil menundukkan kepalanya

"gue disini,bukan dibawah" sindir Aldamas

"iya udah,makasih ya" jawab Anisa sambil mengangkat kepalanya

"hati hati kalo lo mau ngapa ngapain!,gue pergi dulu"

"tunggu!!" cegah Anisa

Aldamas menoleh

"apa" tanya nya datar

"duduk!" perintah Anisa

Aldamas bingung,mau apa dia

"angkat kepala lo"

"lo mau ngapain?" tanya Aldamas

"mau karate" jawab Anisa sekenanya,Aldamas memutar bola matanya malas

"ya mau obatin luka lo lah"

"gaus..." belum selesai Aldamas menolak,sudah dipotong oleh Anisa

"diem!gue cuma mau berterimakasih doang kok!"

dengan cekatan Anisa langsung menobati luka memar yang ada di muka Aldamas dengan serius,Aldamas hanya diam dan menatap gadis didepannya itu,sesekali pikiran Aldamas terbang entah kemana,gadis ini sedikit mengobrak abrik perasaan dan pikiran nya,saat sedang asik menatap nya,Anisa menoleh

"apa?"

"gak!" jawab Aldamas

"udah nih"

"makasih" jawab Aldamas lalu pergi melengos meninggalkan Anisa di uks

"yee dasar es!"





kira kira ini sinyal apa ya?sinyal kedekatan mereka atau bukan nih yaaaa?:v



A L D A M A STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang