🥀

1.5K 140 11
                                    

ONESHOOT

Cast : Rivaille x Eren

Genre : SURPRISE :)))

ga jago bikin sad end sebenernya

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jam menunjukan pukul 8 malam . asap teh mengepul diudara karena rintik hujan dan suhu udara yang dingin menusuk kulit .

levi berdiri dibalik jendela berembun dengan tatapan kosong , putih pucat kulitnya menandakan jika dirinya tidak dalam kondisi baik .

wajahnya tertunduk lemah , helahan nafas lelah terdengar setelahnya ..












"kak ... menurutmu warna mana yang bagus untuk rumah kucing ini ?"

Seorang remaja menodongkan dua kaleng cat berwarna tosca dan biru langit .

levi menunjuk biru langit dengan dagunya kemudian diangguki oleh remaja tersebut dengan memasang senyum cerah dan langkah kaki terayun senang .

Levi tersenyum kemudian kembali sibuk menggambar sebuah bangunan besar .

Levi seorang arsitek muda yang kini sedang menerima banyak tawaran pekerjaan membangun gedung-gedung diusianya yang terbilang masih cukup muda .

"kak ...ingin ku buatkan teh atau kopi ?"

Remaja manis tersebut kembali mengajukan pertanyaan padanya , levi menoleh menatap manik zamrud pemuda dihadapanya tersebut .

"aku ingin teh buatan eren "

Lelaki tersebut-Eren tertawa kecil saat namanya disebut , Levi yang melihat tidak tahan untuk tidak ikut tersenyum bersama .

"gulanya pasti satu sendok "

"um"

Eren berlari kecil menuju dapur ..













Levi terbangun dipagi hari dengan wajah kuyu , seharusnya ia terbangun dengan wajah segar bugar namun belakangan begitu banyak pikiran berkecamuk .

Levi menoleh menatap Teh di atas meja yang sudah tidak mengepulkan asap seperti semalam .

teh tersebut ia biarkan semalaman , tidak diminum bahkan disentuh sedikitpun , dibiarkannya mendingin hingga keesokan harinya .

Levi bangkit dan membasuh diri , tidak ingin berlama-lama di dalam rumahnnya yang terasa seperti neraka menyedihkan .













Levi berlari tunggang langgang , dibelakangnya eren ikut berlari dengan wajah panik .

"LUCY !!!!LUCYY"

DUGH !!

Kepala Levi terbentur drum berisi air di pengkolan rumah , badanya jatuh telentang sambil mendekap seekor kucing berbulu putih bersih .

Eren menghampiri dengan nafas terengah banjir keringat di ambil dan dipeluknya kucing putih kedalam dekapanya erat dengan berurai air mata .

TEARS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang