Dia Taehyung-ku 1995 • TaeKook

1. Aneh

Bandung, 9 Januari 1995

[JUNGKOOK]

HARI ini adalah hari pertamaku masuk ke sekolah baru. Ya, aku adalah murid pindahan dari Jakarta. Dan sialnya —sebenarnya aku tidak tahu harus menyebut hal itu sial atau tidak.

Kalian tentu tahu maksudku. Ya, Kim Taehyung, manusia paling menyebalkan yang pernah aku temui.

Bagaimana tidak? Saat aku sedang berjalan menuju sekolah tiba-tiba Taehyung menghampiriku dengan motor antik kebanggaannya dan menawarkannya untuk berangkat bersama kesekolah. Padahal, gerbang sekolah sudah jelas terlihat.

Dan sehabis itu ia meramal, oke ini lebih aneh lagi. Ia meramal jika aku akan bertemu dengannya di kantin saat istirahat nanti, itu sudah pasti benar, semua siswa juga akan ke kantin saat jam istirahat, bukan? Apalagi disekolah ku yang baru ini hanya ada satu kantin.

Menghela napas, "semoga saja aku tidak bertemu dengannya besok." Ucapku seraya menutup buku tugasku.

• • •

"Tae!." panggil seseorang

"Jimin? Kenapa?" Sahut Taehyung, ya orang yang tadi memanggilnya adalah Jimin —Park Jimin, ia adalah sahabat Taehyung sejak kecil.

"Itu katanya di kelas sebelah ada anak baru, pindahan dari Jakarta."

"Iya, tadi udah ketemu, namanya Jungkook kan?"

"Wah, udah kenal nih auto gebet dong?"

Taehyung terkekeh, "insyaallah, Jim." Jawab Taehyung sambil berlari kelapangan yang disusul oleh Jimin. Biasa, bermain basket.

• • •

"Kook!!" Panggilnya.

"Eh, iya kenapa?" Tanya Jungkook ke Bambam, teman sebangkunya.

"Ini, kamu dapet surat." Jawab Bambam sambil menyodorkan secarik kertas yang dilipat 4 rapih.

Jungkook lantas mengambil kertas tersebut, "Surat dari siapa?"

"Aku nggak tahu, tadi dia nggak sengaja nabrak aku dan ngasih ini, dia juga terlihat buru-buru. Oh ya, aku mau pergi ke kantin, kamu mau ikut?"

"Tidak terima kasih, aku dikelas saja hehe." Jawab Jungkook sambil tersenyum manis.

Bambam mengangguk dan berjalan keluar kelas, "Terima kasih ya!" Ucap Jungkook setengah berteriak kepada Banbam.

"Siapa ya?" Monolog Jungkook sembari membuka surat yang terlipat menjadi empat bagian itu.

Jungkook, maaf tapi ramalanku yang kita akan bertemu dikantin salah. Tapi aku akan meramal lagi, pasti besok kita akan bertemu kok! Hehe. ♡

—Dari sang peramalmu.

Sebelumnya. . .

"Taehyung!" Panggil seseorang.

"Eh, Bang kenapa?" Itu Kim Hanbin, kakak kelasnya sekaligus teman geng sepermotoran nya itu.

"Cus lah ke warung Bi Eem! Yang lain udah pada nunggu tuh." Ajak Hanbin sambil menarik lengan Taehyung.

"O-oh gitu, yaudah deh bang." Jawab Taehyung agak ragu.

'Yah gabisa ketemu calon ibu dari anak-anak ku dong' batin Taehyung.

"Em, yaudah deh, Bang. Tapi Taehyung mau ke kelas dulu ya!" Ujar Taehyung sambil berlari kearah kelasnya dan langsung mengambil kertas kecil dan pulpen ; menulis surat cinta untuk sang pujaan hati.

Selesai dengan tugasnya, Taehyung langsung melipat kertas itu dengan sangat hati-hati. Ia berlari keluar kelas.

Brukk!

"Oh —astaga maafkan aku sungguh." Sesal Taehyung kepada orang didepannya seraya mengulurkan tangannya untuk membantu orang itu berdiri.

Orang itu menepuk-nepuk celananya, "Kamu kenapa sih? Kelihatannya buru-buru sekali?"

"Kamu Bambam kan? Aku titip ini untuk Jungkook, jangan kasih tahu bahwa itu dariku. Terima kasih!" Pintanya sambil berlari.

• • •

"Assalamualaikum bunda, Jungkook pulang!!"

"Sayang, udah pulang? Gimana tadi hari pertama sekolahnya, hm?" Tiba-tiba muncul seorang perempuan cantik yang masih terlihat muda dari dapur.

"Baik bundaa, bunda lagi masak ya?Aku lapar hehe."

"Iya, kamu mandi dulu ya? baru makan ya sayang? Abis itu belajar sendiri ya, besok kamu sama adek baru belajar sama guru private oke?"

"Hm, ya bunda."

Jungkook berjalan dengan gontai kekamarnya, dia lebih suka belajar sendiri daripada belajar dengan guru karena menurutnya itu mengganggu apalagi guru private.

Setelah selesai mandi dan memakai baju yang nyaman Jungkook langsung pergi ke meja makan ; untuk makan, tentunya.

Drrt drrrt

"Halo?"

"Halo dek, Kak Jungkooknya mana?"

"Kak Kook! pacarnya nelpon nih!"

TBC