1. Meet with Mate?

98 22 29
                                    


"Jika dirimu sudah diberi kepercayaan, maka jangan disia-siakan. Selagi bisa, lakukan. Kalau tak mampu? Tinggalkan!"

- Davian Aaron

~~~

Aku berdiri di balkon kamar sambil terus fokus menatap ke depan. Beberapa helai rambutku tampak bergerak-gerak mengikuti kemana arah angin berembus. Sedikit menundukkan kepala, aku memperhatikan pemandangan di bawah sana. Gelap. Hanya ada jejeran pohon berdaun lebat yang tumbuh tak beraturan, hampir menutupi seluruh permukaan hutan.

Kemudian aku mendongakkan kepala, dan memandang ke arah langit. Iris mata coklat mudaku langsung bersapaan dengan bulan yang malam ini tampak begitu terang. Membuatku tanpa sadar mengukir sedikit senyuman di wajah. Beberapa orang mengatakan, bahwa aku mewarisi rupa ayahku, tampan. Aku sendiri mengakui, kalau ayahku memang tampan, makanya ibu sampai jatuh hati.

Tatapanku kini beralih ke arah ribuan bintang di langit. Sedikit terdiam lama, sampai akhirnya entah atas dasar apa aku pun mulai menghitung bintang-bintang tersebut layaknya seorang guru yang sedang mengabsen murid-muridnya.

"Sepertinya, kita harus segera mencari mate kita Aaron. Entah kenapa kau membuatku khawatir," mindlink Sky. Serigala dengan bulu yang menyerupai warna awan serta memiliki bola mata biru terang, yang hidup di dalam tubuhku.

Aku pun memutar badan dan sedikit bersandar di pagar balkon, dengan kedua tangan yang aku masukkan ke dalam saku celana.

"Aku rasa sekarang bukanlah waktu yang tepat, Sky. Alpha Mykael sebentar lagi akan berperang melawan Alpha Alvaro."

"Baiklah, baiklah. Tetapi sebaiknya kurangi tindakan konyolmu itu, aku tidak ingin kita di-reject hanya karenamu."

Mataku menangkap sebuah siluet kursi yang terletak tak jauh dari pintu balkon, aku pun berjalan menuju kursi itu dan mendudukkan diriku di sana.

"Kau tak perlu secemas itu Sky, serahkan saja semuanya kepada Moon Goddess."

Ketika aku ingin memejamkan mata, sebuah mindlink dari Alpha tiba-tiba saja masuk.

"Aaron, bisa kau ke ruanganku sekarang?"

"Baik Alpha, aku akan segera ke sana."

Aku pun bergegas menuju ke ruangan Alpha. Letak ruangannya tak jauh dari kamar Alpha sendiri, tepat di lantai dua kerajaan. Saat melewati koridor, aku menyempatkan diri untuk melihat pajangan serta ukiran-ukiran bergerak yang menghiasi dinding koridor tersebut. Terkesan begitu mewah dan modern.

Sebenarnya, terdapat lebih dari satu lift dinamis di kerajaan ini. Berbeda dengan lift pada umumnya, lift dinamis akan langsung mengantarmu ke tempat tujuan karena posisinya yang dapat berubah-ubah.

Aku memilih untuk tidak menaiki lift karena letak kamarku yang juga berada di lantai dua, sebenarnya bisa saja jika aku mau, tapi entah kenapa aku merasa sedikit bosan. Barusan aku sudah melewati kamar Alpha, yang itu artinya aku sudah dekat dengan ruangannya.

Terlihatlah sebuah pintu berwarna coklat tua yang di pinggirnya bermotifkan beraneka bentuk bulan yang mengeluarkan cahaya putih. Begitu sampai, aku pun mendekatkan mulutku ke arah voicescanner yang terletak di samping kanan pintu tersebut.

[TSBW] Aaron : The Reliable Wolf (COMPLETE) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang