Mari bercerita sedikit bagaimana aku berperan sebagai pemeran pengganti dalam sandiwara kecil.
Saat itu kau datang padaku kala hidupku diambang kesedihan.
"Aku suka kamu" katanya.
Aku tak tahu, bahwa kau adalah penulis skenario yang ulung.
Kau menawari peran penting untuk sebuah cerita padaku.
Diawal cerita, kau dan aku begitu dekat.
Kedekatan yang begitu manis.
Menjadi bahu sandaran saat hatimu sedang resah.
Menggenggam erat saat kita menghadapi masalah.
Bertukar hati saat kita merasakan kebahagiaan.
Ada satu masa ketika kau berkata.
"Kamu orang yang baik, pendengar yang baik pula, kamu apa adanya, kamu laki-laki yang beda".
Seketika kehampaan yang ada dihati terusir oleh kebahagiaan.
Aku hanya tersenyum mendengarnya.
Diujung cerita aku ingin merubah skenario yang ia ciptakan.
Ingin aku dan dia lebih serius.
Waktu terus berjalan, semua kita lewati bersama.
Dan pada saat itu adalah waktu yang pas untuk mengungkapkan isi hati.
Ketika ingin mulai mengungkapkan, kau berkata.
"Mulai sekarang kita sedikit berjauhan yah, aku takut pacarku marah".
Seketika, hatiku hancur dihantam perkataannya.
Sakit sekali,, aku hanya diam,, lalu pergi.
Mawar yang kubawa kala itu, kujatuhkan dihadapannya.
Selama ini,,,
Aku hanya menjadi pemeran pengganti,, saat bintang-bintang tak muncul.
Pemeran pengganti,, saat cahaya-cahaya menghilang.
Pemeran pengganti,, saat sandaran bahu sementara pergi.
Pemeran pengganti,, saat senyuman sementara muram.
Pemeran pengganti,, saat sang pemeran utama beristirahat.
Sandiwara yang menarik,,
Saat aku berperan sungguhan namun kau hanya berpura-pura.
Sedikit berkata diakhir cerita,,
Skenariomu bagus, cerita yang diawali kebahagiaan, tapi berakhir tangisan...
Karya puisi @mhmdabdul_malik
SuarakanKata
----- ----- -----
Insyaallah kalo banyak yang minat, bakal kubuat story yang cast-nya Hunrene dengan alur cerita seperti puisi diatas. So,, mohon dukungannya readers-nim 😉
abdul_malik
SuarakanKata
Publikasi 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
By SuarakanKata
Short StorySebuah puisi yang menceritakan tentang seseorang yang bisa dikatakan hanya sebagai bahan pelampiasan. Dan sebuah kekecewaan yang didapatnya. Catatan : Pada akhirnya semuanya hanya akan kembali lagi pada waktu yang akan menyembuhkan luka itu.
