Satu

1.9K 12 0
                                    

Della berlari tanpa menggunakan alas kaki dengan air mata yang terus mengalir dipipinya. Dia melihat kebelakang, dua orang berbadan tegap dengan setelan rapih sedang mengejarnya.

Della merasakan perih dibagian kakinya. Namun dia tetap berlari tidak menghiraukan kakinya yang sakit. Hingga Della tersungkur yang menyebabkan lutunya perih, dia tidak bisa berjalan lagi. Tanpa sadar Della merasakan tangan yang menangkapnya dan langsung membopongnya seperti karung beras.

"Please help" teriak Della.
Jalanan yang sepi yang menyebabkan tidak ada yang menolongnya. Della membrontak, dia memukul terus memukul pinggang orang yang membopongnya seperti karung beras.

"Diam lah kalau nona mau saya tidak menyakitimu" bentaknya.
Della diam, dia tak pernah dibentak oleh siapapun.
Della merasa dirinya dimasukan kedalam mobil. Tak lama kemudian mobil bergerak maju menunggalkan tempat tadi.

10 menit kemudian Della merasakan mobil itu berhenti dihalaman rumah yang sangat besar. Della mengenali rumah ini, rumah yang menjadi tempat mengurung dirinya.
Tanpa sadar tubuh Della sudah keluar dari mobil. Dia diseret untuk memasuki rumah tersebut.

"Cepat bawa dia kekamar tuan muda" perintah seorang pria dengan setelan rapihnya.
Pria yang menyeret Della mengangguk. Dia kembali menyeret Della supaya masuk kedalam kamar tuannya.
"Tuan kami membawa perempuan yang tuan minta" kata pria yang mengantar atau lebih tepatnya menyeret Della ke kamar tuannya.

Aaron Aldrick Winston. Pria dingin yang mempunyai banyak misteri dihidupnya itu memandang Della dari atas sampai bawah. Aaron melihat baju Della yang kusut dengan kaki dan lutut luka dan kotor.
"Minta bantuan miss Mira untuk membersihkan luka gadis kecil itu dan dalam satu jam dia harus berada dikamarku" perintahnya.
Pria yang menjadi pengawalnya itu mengangguk kemudian membawa Della keluar dari kamar Aaron.

-

Satu jam kemudian Della sudah berada dikamar Aaron dengan penampilan yang sudah terlihat segar walaupun jantungnya berdetak begitu cepat tanda dirinya takut.
"Ah gadis kecil yang cantik" Gumam Aaron. Aaron baru saja keluar dari kamar mandinya hanya menggunakan boxer saja.
"Well biarkan aku bermain denganmua wahai gadis kecilku" kata Aaron kemudian duduk dipinggir ranjangnya.
"Kemarilah gadis kecilku" perintah Aaron.
Della masih diam disofa yang berada dikamar Aaron.
Melihat Della yang masih saja duduk, Aarong geram dan langsung berjalan kearah Della.
"Kamu membuatku marah Della" gumam Aaron.
Aaron langsung membanting tubuh Della keranjang dengan posisi Della yang terlentang.
Aaron langsung menindih Della kemudian melumat bibir tipis Della.

Della berontak dengan mendorong tubuh Aaron. Namun Aaron langsung menahan tangan Della dengan sebelah tangannya. Sekarang Della tidak bisa berbuat apa apa. Yang dia lakukan adalah mencoba untuk tidak mendesah karena tangan Aaron yang satu lagi sedang meremas payudaranya.

Aaron geram dengan perlakuan Della yang tidak membalas ciumannya. Dengan keras dia meremas payudara Della dengan kasar sehingga menyebabkan Della membuka mulutnya karena merasakan sakit.
Aaron tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Aaron langsung memasukan lidahnya dan mulai ngobrak-abrik mulut Della.

Setelah puas dengan bibir Della, Aaron kemudian turun keleher Della. Dia mecium, menggigit leher Della sehingga menimbulkan kiss mark dileher Della.
"Ini hukuman karena kamu berani mencoba kabur dariku" bisik Aaron.
Air mata Della keluar, dia menangis meratapi nasibnya.

"Kumohon kak Aaron, jangan lakukan ini padaku" gumam Della.

®

Typo dimana mana.
Update lagi kalau moodnya bagus

Lord, Why Him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang