1

1.2K 96 8
                                    


"Hei! Pencuri!!"

"Tangkap bocah sialan itu!!"

Levi mengambil langkah seribu dan berlari kencang menghindari kejaran pedagang yang mengamuk itu. Hari ini ia mencuri dua buah roti kering dan disimpannya dalam kantung kain yang ia genggam erat.

"Aku tidak boleh tertangkap."

Ia terus berlari dan melompati beberapa gerobak yang berlalu lalang dijalan dan juga melewati gang gang sempit sampai akhirnya pedagang yang mengejarnya kewalahan lalu menyerah.

"Ibu, aku pulang." Ucap Levi ketika membuka pintu rumah kecilnya yang kumuh itu.

Ibu Levi yang terbaring diatas tempat tidur menatap putranya dengan mata sayu.

"Kau mencuri lagi Levi?"

"Ini demi dirimu Ibu."

Levi lalu mengeluarkan roti hasil curiannya dan ia berikan kepada ibunya.

"Levi, aku tahu kau terpaksa melakukannya. Tapi suatu saat kau harus membayar apa yang telah kau curi. Mengerti?"

"Aku mengerti."

Setelah membantu ibunya menyantap makan siangnya, Levi keluar dari rumahnya dan duduk termenung di depan pintu.

Ibu Levi sedang sakit tetapi mereka tidak memiliki uang sama sekali, jadi Levi hanya merawatnya dirumah.

"Hey Levi!"

" Isabel ?"

"Kau tak ingin melihat pertarungan gulat? Ayo ikut! Farlan sudah ada disana aku ingin menyusulnya."

"Baiklah."

Levi pun berlari mengikuti temannya, Isabel.

Ketika sampai di sebuah bar yang cukup besar dengan banyak pengunjung yang sedang mabuk, Isabel dan Levi menerobos masuk dan sampai di tengah bar yang terdapat sebuah panggung kecil yang dikelilingi oleh pagar besi tinggi yang berbentuk seperti jaring jaring.

"Ini gulat bebas?" Tanya Levi pada Farlan yang sedang ikut meneriaki pegulat yang berada di atas panggung.

"Ya, dan jika kau menang maka kau akan mendapatkan uang."

"Benarkah?" Tanya Levi lagi.

"Kenapa Levi? Apa kau tertarik?" Tanya Isabel.

"Aku.. butuh uang."

"Levi, jika kau menang kau akan mendapatkan uang. Tapi sekali kau menang kau harus terus bertarung sampai kau kalah." Terang Farlan yang menyorotkan matanya ke mata Levi.

"Tidak masalah."

"Levi!" Panggil Isabel ketika melihat temannya pergi berjalan menuju meja pendaftaran.

"Farlan kenapa kau tak mencegahnya?"

"Apa kau lupa? Levi teman kita adalah orang yang sangat tangguh dan juga cerdik. Aku yakin ia sulit terkalahkan."

Dan faktanya Levi memang sulit terkalahakan dan akhirnya ia diberhentikan bertarung karena orang orang sudah bosan melihatnya diatas panggung. Tapi meskipun begitu ia telah mendapatkan banyak uang dan menurutnya sudah cukup untuk membawa ibunya menemui seorang dokter.

Levi kembali kerumahnya dengan berlari sambil membawa sekantung uang. Ia tersenyum senang akhirnya ia akan bisa memulihkan kondisi ibunya yang selama ini harus menahan sakit.

"Ibu aku pulang." Seru Levi saat membuka pintunya. Tapi ia mendadak mematung dan sekantung uang ditangannya jadi jatuh berhamburan dilantai rumah miliknya.

Is there an Angel ? [ Levi x Erwin SNK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang