Selamat membaca!
Gadis dengan rambut sebahu itu keluar dari kamarnya. Dan menuju ke dapur untuk membuat sarapan pagi
"selamat pagi kakak!"sapa anak kecil itu dengan senyum mengembang di bibirnya
"selamat pagi juga ganteng"balas gadis itu dengan mencubit pipi anak kecil itu
"hari ini kak karamel mau buat apa?"tanya anak kecil itu dengan mencoba menjijit ,melihat apa yang akan dibuat sang kakak
"kakak mau nya sih bikin nasi goreng. Kamu mau apa?"tanya karamel dengan mesejajarkan tinggi tubuh anak kecil tadi
"emm.. Alfa mau makan sop aja kak"jawab anak itu dengan senyum yang manis
"oke!"karamel menganggukkan kepalanya. Sebenarnya ia tau, kalau adik kecilnya ini ingin makan ikan goreng
'kakak bakal berusaha buat beli ikan' batin karamel
"karamel kamu udah bangun?"tanya pria setengah paruh baya bertubuh kurus.
"udah pak, ini karamel mau bikin sarapan"ucap karamel
"baiklah, bapak tunggu yah"ucap ayah karamel dan menuju ke tempat makan
Setelah beberapa menit membuat sarapan kini ke 3 anggota keluarga itu tengah menyantap sarapannya masing masing
"pak, ibu kok gk keluar sih?"tanya alfa dengan mengunyah makanannya yang belum tertelan
"ibu masih tidur"jawab karamel cepat. Ia tau bahwa ibunya kini pasti sedang menahan sakit
Ayah karamel menatap sang anak sendu. Apa mereka tau kalau vani,ibu alfa dan karamel tak bisa sembuh?
Ayah karamel mencoba melebarkan senyumnya pada kedua anaknya ini "ibu pasti nanti sarapan"
Alfa dan karamel menganggukkan kepalanya. Dan mereka segera melanjutkan acara makan mereka.
Setelah sarapan itu selesai, kini karamel harus mengantarkan sang adik ke sekolahnya. Mereka berdua kini berjalan kaki untuk menempuh perjalanan ke sekolah alfa
"kak, ibu pasti baik baik aja kan?"tanya alfa dengan mendongak, menatap sang kakak
"insyaallah alfa. Kalau tuhan menghendaki, pasti ibu sembuh"jawab karamel dengan mengusap rambut halus milik alfa
Alfa mengangguk paham. Saat tiba di lingkungan sekolah,alfa menyalimi tangan kakaknya dan segera masuk ke sekolahnya
Kini tinggal karamel. Ia menatap alfa, sang adik dengan tatapan sendu. Apa ia harus selalu menyembunyikan penyakit ibunya? Karamel menggelengkan kepala. Ia harus merahasiakannya terlebih dahulu
Kini karamel berjalan kaki untuk menempuh sekolah barunya. Ia memang tak membawa sepeda, karena sepedanya sempat rusak. Namanya saja sepeda butut
'tin! Tin! '
Karamel tersentak kaget, saat mendengar klakson mobil dari belakang. Ia menoleh ke belakang dan mendapati mobil sedan berwarna hitam.
Satu persatu, penumpang mobil itu turun. Dan tak lupa kacamata hitam yang bertengger. Terkesan cool dan.. Tampan
"YA AMPUN PERMEN!! LO KOK JALAN KAKI SIH. SINI BABANG RAKA ANTERIN!!"ke 3 pemuda lainnya menutup telinganya. Mendengar teriakan raka seperti mendengar toa masjid
"woy somplak! Lo aja nebeng mobil daniel. Pake gaya gayaan mau numpangin orang"ucap angkasa dengan menonyor kepala belakang raka
"yee! Orang daniel gak masalah kok, ya kan niel?"tanya raka dengan menoleh pada daniel
KAMU SEDANG MEMBACA
Karamel
Teen FictionKARAMEL. Cewek manis, mungil, dan polos. Nama yang manis seperti wajahnya. Cewek pekerja keras dan pantang menyerah. Bekerja untuk membiayai kebutuhan keluarganya. Karamel dengan sejuta pesonanya. Mengikat semua pemuda dengan tingkahnya yang kelewa...