02

124 26 9
                                    

jihoon keluar dari rumahnya. dan terkejut saat ada mobil di halaman rumahnya. pemiliknya keluar dari mobil, dan ternyata itu...




yena.

yena datang pagi ke rumah jihoon. tentu saja dia tau, bukankah dia stalker yang handal?

"ori? ngapain disini?"

"jemput lo lah apa lagi?" tanpa aba-aba yena langsung menarik tangan jihoon untuk masuk ke mobilnya. yena pun menjalankan mobilnya.

"lo ngapain pake jemput gue segala sih? gue bisa berangkat sendiri kali." tanya jihoon.

"gue tau lo biasa dianterin sama mantan-mantan lo. makanya lo sekarang naik bus kan? udah si, biar gue aja yang jemput lo mulai sekarang." jawabnya.

jihoon terkejut.

"lo tau mantan gue?" tanya jihoon dan yena mengangguk. "tolong rahasiain ini ya, gue gak mau ada yang tau."

yena mengangguk. "santai, gue juga gitu." perkataan yena membuat jihoon mengernyit bingung.

•side story•




"udah sana masuk. belajar yang bener. gak usah genit sama tzuyu. gue tau tzuyu suka lo." yena mengacak rambut jihoon dan segera pergi bahkan sebelum jihoon menjawabnya.

"dASAR ORI SINTING!" yena tertawa mendengarnya dan segera masuk ke kelasnya.


"yuk pulang!" ajak yena langsung menggandeng tangan jihoon menuju ke parkiran.

"tolong ya mba ori, tangan ga usah gandeng-gandeng segala. kita bukan mau nyebrang jalan." ucap hyewon.

"kalistong ganggu aja. udah sana lo pergi, hush hush." usir yena, dan hyewon juga meninggalkan mereka.

"lo nunduk mulu, emang aspalnya lebih aesthetic dari muka gue?" tanya yena membuat jihoon langsung mendongak.

"kagak si. udah kuy pulang. lama banget lo."

yena be like; ini yang punya mobil siapa njerr.


yena dan jihoon sampai di mobil yena dan mereka segera masuk. dan yena menjalankan mobilnya.

"ri, lo serius tau siapa mantan gue? apa lo cuma bohongin gue ya?!" tanya jihoon, yang membuat yena terkekeh.

"jinyoung alfarel sama edward guanlin kan?" jawab yena dan jihoon terkejut lagi.

jadi yena beneran tau mantan gue?! ㅡjihoon



"lo tau dari mana anjir?"

"eum, dari mana ya?" yena membuat ekspresi seolah sedang berpikir. dan itu terlihat menyebalkan bagi jihoon.

"tau ah."

"yah ngambek nih jodohku, tambah lucu deh kamu." yena mencubit pipi jihoon. yang kemudia ditepis oleh jihoon. membuat yena terkekeh lagi.

setelah itu mereka berdiaman, tanpa ada yang ingin memulai pembicaraan lagi.

akhirnya, yena mengantarkan jihoon sampai ke rumahnya.

•side story•



hari ini tiba-tiba hujan, dan yena baru sampai ke rumahnya.



prang



lagi-lagi berisik di rumahnya. yena sudah bosan mendengar ini.

"ya udah kalo mama mau pisah. besok papa urus surat cerainya."

yena terdiam, pikirannya kosong.

pisah?

yena harus ikut siapa?

bukankah yena juga remaja? setiap orang juga punya masalah. yena lelah dengan keluarganya. dia berbalik dari arah rumahnya. kembali ke mobilnya dan pergi.

dan sekarang, yena sedang duduk di bangku taman dan menangis di bawah hujan.


•side story•


jihoon baru saja kembali dari minimarket. dia berjalan di bawah payungnya. lalu melihat seseorang duduk di bangku taman. bajunya mirip dengan seragam sekolahnya.

jihoon memutuskan untuk menghampirinya.

"ori?! lo ngapain disini? kok lo nangis?" jihoon bertanya dengan nada khawatir. yena mendongak. ternyata jihoon.

"jio? kenapa?" yena langsung mengusap kasar wajahnya.

jihoon melihat yena lagi, kini baju yena terlihat tembus pandang. jihoon melepaskan jaketnya dan memakaikannya untuk yena.

yena terkejut atas perlakuan jihoon.

"lo?"

"udah gapapa pake aja. kalo mau nangis, nangis aja." ucap jihoon kemudian meletakkan kepala yena di bahunya. yena menangis lagi. dan yena terus mengertkan jaketnya.

"makasih." jihoon hanya tersenyum dan mengangguk.

"mau nenangin pikiran?" tanya jihoon dan yena mengangguk. "ayo." kemudian jihoon menarik tangan yena.

"hujan gini?" tanya yena.

"kan ada mobil lo hehe."


•side story•

"nah sekarang teriak disini. luapin semua keluh kesah lo. lupain masalah lo sejenak." ucap jihoon, namun yena hanya menatapnya tanpa melakukan apa yang disuruh oleh jihoon. hal itu membuat jihoon berdecak kesal.

"ayo lomba. yang teriaknya paling kenceng dia yang menang." yena mengangguk semangat.

lalu setelahnya jihoon berteriak sekeras mungkin.

dan kemudian yena.

"ELZIO JIHOON WINARA AYO JADI PACAR ORIIZA YENA DANERA!"



fin.

end nya gantung mohon maap hehehe.

side story 3 [oriwink]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang