Udara pagi masih berkabut tipis, jam di dinding menunjuk ke angka 6. Alfi sudah siap berangkat ke sekolahnya bersamaan dengan Dian akan berangkat kerja.
“Ayo fii nanti kita telat!” ujar Dian sembari menstarter mobilnya.
“Sebentar kak!!”
Alfi memagut bibir Sandra sebelum keluar dari pintu depan.
“Emppp…. sudah ahh nanti kamu terlambat” ujar Sandra seraya merapikan kerah baju Alfi yang belum rapi.
Alfi berlari menuju mobil ia masih sempat melambaikan tangan sesaat sebelum mobil yang membawa mereka lenyap dari pandangan Sandra. Pagi itu terlihat Sandra sendirian di rumah sedang menuju ke ruang cuci sambil membawa segelas kopi panas, Ia mulai merendam seprey kotor berlumuran sperma kering Alfi, sesekali ia menyeruput kopinya untuk menghilangkan rasa kantuk masih membayangi kepalanya. Persetubuhan semalam sungguh menyisahkan keletihan. Alfi.. anak itu menyetubuhi dirinya mulai sejak sore hingga larut malam seperti biasanya. Setiap malamnya selalu Alfi minta persetubuhan.
Untung saja di sini ada Dian, rasanya ia tak akan sanggup meladeni nafsu bocah itu apabila sendirian. Namun terkadang Sandra juga merasa kasihan pada sahabatnya itu. Dian yang masih capek saat pulang bekerja dari kantor tak banyak waktu untuk beristirahat, baik Ia maupun Dian tak dapat pernah dapat menolak apabila Alfi memintanya bercinta malam itu. akibatnya Dian terkantuk-kantuk di kantor keesokan harinya. Terkadang Alfi menginginkan persetubuhan bertiga, meski ia lebih menyukai menggarap mereka berdua satu persatu pada setiap malamnya secara bergiliran. Seminggu yang lalu mereka masih bertiga dengan Nadine menerima jatah ‘digiliri’ oleh Alfi. Namun saat ini kehamilan Nadine memasuki masa 7 bulan, Sandra dan Didiet tak lagi mengijinkan Alfi mendatanginya.
Memang Alfi bagai memiliki energi yang besar dan tak pernah lelah. Sandra dan kedua sahabatnya benar-benar dibuat bertekuk lutut oleh kejantannya. Sebenarnya Alfi senang bersetubuh dengan Nadine dalam kondisi payudara gadis itu semakin kencang. Ia sungguh tak sabar menanti kedua puting tersebut mengeluarkan air susu. Dihisapnya puting Nadine kuat-kuat sampai gadis itu terpekik-pekik kegelian.
“percuma saja sayang….kamu harus menunggu sampai putrimu lahir dulu setelah itu baru kamu bisa meminumnya sebanyak mungkin yang kamu mau” terang Niken.
Alfi merasa bangga benihnya tetanam dan tumbuh dalam perut Nadine. Ia memang adalah bapak biologis dari bayi yang dikandung Nadine. Namun Alfi tetaplah anak bau kencur yang belum cukup umur untuk bertanggung jawab sebagai seorang bapak. Suami Sandra, Didiet telah menikahi Nadine dengan maksud menghindari permasalahan yang bakal timbul akibat kehamilan itu. Untuk sementara Nadine tinggal bersama ibunya. Tak seorangpun mengetahui kejadian sesungguhnya kecuali mereka berempat, termasuk ibu Nadine. Ia percaya bayi tersebut adalah dari hasil hubungan putrinya dan Didiet.
Awal kejadiannya bermula saat Sandra datang mengunjunginya beberapa bulan yang lalu. Ia begitu terkejut saat Sandra mengatakan ingin meminang putrinya untuk Didiet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Petualangan Asmara Alfi Si Loper Koran
FantasyKisah berikut merupakan Kumpulan Karya Dr. H (edisi 18++) yang mencakup berbagai unsur tabu dan seksualitas. Jika Ada Kesamaan Nama Tokoh, Tempat Kejadian Ataupun Cerita, Itu Adalah Kebetulan Semata Dan Tidak Ada Unsur Kesengajaan 😂