-2

333 46 0
                                    

Aku merapikan buku-buku ku. Kelas tambahan Pak Seong-Mo baru saja usai. Ku rogoh saku ku dan mengambil ponsel yang getarnya ku tunggu dari tadi.

"Masih ga ada balasan, nih?" Aku bergumam sembari melihat isi chat ku bersama Lisa.

'Emang masalah percetakan se emergency itu ya?'

Lamunan ku terhenti saat Chanyeol menyenggolku pelan. Pandangan ku pun mulai beralih padanya.

"Murung? Kenapa, nih?." Tanya ku langsung saat aku bertatap dengannya.

"Baru putus." Jawabnya.

Tanpa kusadari, Aku mengaitkan masalah Chanyeol dengan masalahku. Bagaimana jika Lisa sebenarnya menyukai orang lain?

'Jangan-jangan yang kemarin itu sebenarnya pesan dari cowo lain?'

' i mean her editor is indeed a guy tho'

Aku mulai panik dan menggigiti jemari ku. Sebab, Aku benar-benar berharap tinggi pada hubungan kami. Kalian semua kan tahu, kalau kemarin aku gagal saat melamarnya.

"Padahal udah disiapin matang-matang." Gumamku pelan.

"Apaan? Bawa bekal lu?." Chanyeol menyinggung gumam-an ku.

"Nggak, nggak." Jawabku sembari mengibaskan tanganku.

"Mending lu temenin gue ngantin, Lapar gue galau mulu." Ucapnya sambil mendahului ku. Aku mengikutinya sembari larut dalam pikiranku.

"Kok gak kenal, sih? kan pacaran." Suara yang tak asing terdengar oleh ku sesaat ketika kami baru masuk kantin. Benar saja, gadis berambut pirang terikat yang selalu ku damba ada disana.

"GUE PUTUS LIS, PUTUS!" Mataku terbelalak saat mendengar teriakan gadis yang ada di depan Lisa.

'Wah, pacar-- eh mantan Chanyeol ga sih?'

"Pake teriak segala, nyari perhatian gue?" Chanyeol yang tadinya ada disampingku langsung melesat ke gadis yang berteriak tadi.

'Loh, bukannya galau lu karna putus?'

Aku menggaruk tekuk ku dan melambai kan tanganku saat Lisa menatap ke arah ku. Kedua sudut bibirnya terangkat dan langsung berlari ke arahku.

"Duduk di taman, yuk?"

Seketika pikiran negatif ku tentangnya, menghilang.

Lead me;kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang