29.

3.1K 510 389
                                    

Chapter sebelumnya

"Ah, maafkan aku.. Kukira anda tidak bicara pada ku, soalnya anda tidak pernah sekalipun bicara padaku .. Jadi kukira anda sedang berbicara pada orang lain dan bukan padaku.

Bukankah aku sudah bilang kalau aku tidak ingin berhubungan dengan kalian lagi, jadi aku menepati janjiku. Makanya nomor orang tuamu aku blokir, mereka selalu menghubungiku soalnya ..

Oh ya, soal perjanjian pembatalan kontrak, ada yang belum orang tuamu tanda tangani. Minta mereka segera menanda tangani nya, lewat pengacara mereka atau pengacara keluarga kami, terserah saja. Asal cepat, agar kita bisa bekerja dengan benar, tanpa terikat perjanjian dalam kontrak apapun. Sudah malam, aku harus segera pulang.Selamat malam dokter Lai .. " sekali lagi jihoon membungkuk dan pergi dari sana ..

"Playing hard to get, huh? Kita lihat saja , sampai kapan kau bisa mempertahankan sikap mu itu. Paling sebentar lagi kau tidak tahan dan mulai mendekatiku lagi." Kata dokter Lai santai, lalu langsung pergi dari sana.

******
.
.
.
.
.

"Pohang .. Pohang .. Pohang .. Aku mau pergi ke Pohang, ..."

Jihoon senang, walaupun dia kesana untuk seminar yang membosankan, tapi paling tidak dia bisa menjauh sebentar dari Guanlin ..

Setelah selesai berkemas berkas-berkas yang mungkin dia butuhkan untuk seminar di Pohang, Jihoon segera berangkat tidur. Sebelum memejamkan matanya dia sempat berpikir soal perkataannya pada Guanlin tadi. Apakah dia terlalu kasar?

Ah tidak juga, toh Guanlin juga lebih kasar lagi padanya
Jadi biarkan saja lah .

Setelahnya Jihoon tertidur nyenyak ...

Keesokan paginya di Rumah sakit

Tok..tok..tok..

"Ya .. Masuk .."

"Dokter Park?"

"Ya..?"

"Direktur mencari anda .. Anda di minta ke ruang meeting sekarang.."

"Terima kasih suster, Aku kesana sekarang .."

"Baiklah, permisi Dokter.."

"Huuft kenapa Daniel hyung tiba-tiba memanggilku?

Ah, mungkin soal keberangkatan ke Pohang besok."

Tok .. Tok.. Tok..

"Permisi direktur.."

"Ah Dokter Park .. Masuklah."

Jihoon masuk ke dalam ruang meeting dan melihat Daniel juga Seongwoo yang sedang berduaan di sana ..

"Haaah kalian berdua, sekarang menempel terus seperti amplop dan perangko. Kalau ada yang lihat bagaimana?"

"Tidak apa-apa sih, kenapa kau sirik sekali pada Hyungmu ini?"

"Justru hyung yang keterlaluan, pamer kemesraan di depan jomblo sepertiku."

Jihoon langsung menoleh kepada Seongwoo yang tertawa..

"Ah, maafkan saya Dokter Ong, saya sudah lancang." Kata Jihoon sambil membungkuk kepada Seongwoo...

"Jangan formal begitu, panggil saja aku Seongwoo Hyung kalau sedang tidak ada orang disini."

The RICH and POOR Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang