Keramaian

14 1 0
                                    

Ku benci suasan ramai.
Gelak tawamu memekakan telingaku.
Sungguh, sepi tak punya tempat lagi.

Malam - malam ku anggap bejana kesunyian.
Sebab senyum ku sirna seketika.
Aku masih butuh saat dimana kita berdua.

Hanya tersenyum memandangi hal - hal dan itu pun hanya kita yang tau.
Bergurau tentang sesuatu cukup kita yang mengerti.

Ku pahami betapa muaknya diriku akan keramaian ini.
Kau tak butuh dunia selagi aku masih ada.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sang Pereda HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang