The Devil Wears Gucci

Chapter II

The Devil Wears Gucci

-Bahasa-

Author: Jongnugget

Kaisoo Fanfiction

Kim Jongin

Do Kyungsoo

Terjemahan dan Sedikit Penyesuaian Cerita

...

" Mereka membenciku,." Kyungsoo setengah meratap, setengah tertawa. "Mereka semua menatapku seolah-olah aku ...  entahlah aku tidak tahu, seolah-olah aku memakai kantong sampah atau sesuatu."

"Apa?" Alis Jongdae berkedut saat menarik minuman dari bibirnya.

"Mengapa?"

"Aku tidak tahu. Menurutku pakaianku terlihat baik-baik saja. Kau mengatakan itu terlihat baik-baik saja, bukan? "

"Kalian berdua berpikir kalian bisa mengenakan warna hitam dan cokelat bersama dan lolos wawancara begitu saja. Coba aku tebak, kau mengenakan celana khaki yang mengerikan itu lagi, bukan?". Chanyeol bertanya.

Kyungsoo hanya melihat ke arah Jongdae, yang mengerutkan kening. Karena tidak ada jawaban, Chanyeol meringis. "Sayang, kau seharusnya memanggilku sebelum meninggalkan rumah. Kesan pertama yang paling penting. "

Mata Kyungsoo memandangi gelas yang diberikan Chanyeol ke arahnya.

"Kau ditakdirkan untuk hidup dijaman ini," tambahnya dan Kyungsoo hanya memutar matanya, meraih gelas dengan cairan yang tiba-tiba terlihat sangat menarik.

"Apa yang kamu ketahui tentang mode?"

"Hei!" Protes Chanyeol sambil tersenyum. "Aku tahu gaya berpakaianku! Aku mungkin terlalu miskin untuk benar-benar membeli semua branded mahal, tetapi itu masih hobi. "

"Terserah," Kyungsoo membalik gelas, wajah mengernyit alkohol yang tajam membakar tenggorokannya.

"Maksudku. Apa yang begitu penting tentang mode? Apa gunanya membeli pakaian seharga ratusan dan ratusan dolar hanya supaya kau bisa mendapatkan banyak orang-orang yang pura-pura menyukaimu? Orang-orang yang berpenampilan bagus akan tetap terlihat bagus, bahkan jika mereka hanya mengenakan kain. "

"Jelaskan mengapa Jongdae terlihat seperti sampah tidak peduli apa yang dia kenakan."

Jongdae terkekeh sambil meminum minumannya, sementara Kyungsoo hanya tersenyum.

"Lihat siapa yang bicara. Bahkan kau telah memakai hoodie itu selama dua minggu berturut-turut! "

Kyungsoo menghargai ini. Setelah hari yang panjang dan melelahkan di tempat kerja, dia sangat menghargai kedua sahabatnya yang mencoba membuatnya tertawa.

Orang-orang itu, orang-orang yang duduk bersamanya di restoran bar yang remang-remang merayakan keberhasilannya mendapatkan pekerjaan, orang-orang yang mengenalnya selama bertahun-tahun dan orang-orang yang mencintainya, apa pun yang terjadi - mereka adalah orang-orang yang penting.

Bukan orang yang dengan pandangan merendahkan di mata mereka, bukan yang menilai orang lain dengan penampilan mereka. Bukan orang-orang yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka di depan cermin, bukan orang-orang yang perhatian terbesarnya adalah memilih aksesori yang cocok untuk pakaian mereka. Tidak. Sialnya orang-orang itu adalah orang-orang yang akan bekerja bersamanya.