" Permisi tante.." sapa gue dengan manis.
" Eh iya, ada apa ya?"
" Maaf tante ganggu sebentar, saya Nala, rumah saya persis depan rumah ini. Dan ini ada bolu dari mama saya, katanya sebagai tanda perkenalan, hehe."
Tante ini nerima piring bolu dari gue sambil senyum. Cantik bat dah ni orang kayak mama.
" Aduh, makasih lho bolunya, dari harumnya enak nih. Oh ya, nama tante, Dara."
" Oh tante Dara, sama sama tan. Saya permisi dulu ya tan, mama tadi masih sibuk bersihin dapur jadi saya suruh ngasih ini dulu."
" Oh gitu, besok tante main deh kerumah kamu ya?"
" Boleh kok tante. Misi tan." Gue pamit dengan sopan.
Gue langsung jalan balik kerumah dengan santai dan bahagia. Karena akhirnya gue punya tetangga depan lagi dan tante tadi orangnya kayaknya sih baik.
" Bun, dipanggil ayah."
Gue denger suara anak laki - laki, mau nengok tapi gengsi, paling anaknya tante Dara.
___
" Bun, dipanggil ayah."
" Oh ya, ya."
" Lah itu bolu dari siapa bun?"
" Dari tetangga depan. Eh tadi yang nganter cewe loh, kayaknya seumuran kamu deh. Manis lagi orangnya, sopan juga."
" Ah paling pencitraan didepan bunda."
Bunda jewer kuping gue pelan.
" Kamu tuh sok tau."
Gue lihat rumah depan yang baru aja pintunya ditutup setelah cewe kaos pink masuk. Mungkin itu cewe yang dimaksud bunda.
🌈☔🌈
Prolog dulu gaiseu..
Pelan pelan yaw doakan ga buntu..
Lop,
Kopici❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain?bow [On Hold]
Teen FictionHujan atau pelangi? Pelangi setelah hujan? Atau mungkin hujan yang pergi tanpa meninggalkan pelangi?