01-

20 1 0
                                    

Seorang pria tampak murung di bangku taman belakang sekolah. Tak sengaja Neisha melihat pria itu. Dengan rasa penasaran yang tinggi,ia mendekati pria itu.

"Permisi?" sapa Neisha. Pria itu menengok ke arah Neisha.

"Kenapa?" balas pria itu ketus.

"Lo Attama Glenn Bagaskara kan? Anak XI IPA 1?" tanya Neisha.

"Segitu terkenalnya kah gue? Sampai-sampai,lo yang nggak gue kenal aja bisa kenal sama gue? Lo siapa sih sokap amat sama gue?" balas Tama dengan nada ketus.

'Kalo bukan manusia gue rujak nih orang' batin Neisha.

"Lo tuh ya! Di perhatiin nggak tau di perhatiin.. Gue cuma takut besok denger kabar siswa SMA Pelita Nusantara meninggal kesambet petir karena bengong!" balas Neisha tidak kalah ketus.

"Maksudnya apa?" tanya Tama menggebu.

"Nggak tau lah! Bye..gue mau balik" balas Neisha dan bergegas pergi meninggalkan Tama.

'Emang masih ada orang yang peduli sama gue? Ayah kandung gue aja gak pernah tuh peduli ama gue.. Gimana orang lain?' tanya dalam hati.

-

Malam minggu tanpa pasangan itu siapa sih? Ya jomblo lah!
'Telpon Reina ah!' batin Neisha.

Tut.. Tut..

"Halo?" ucap Reina di sebrang sana.

"Akhirnya di angkat juga.. Hai Rei? Lagi apa? Gue ke kost-an lo ya? Bosen nih" tanya Neisha ceria.

"Aduh.. Sha.. Sorry banget gue lagi siap-siap nih.. Bentar lagi Agra dateng. Lanjut nanti ya? Bye.." jawab Reina.

Pip! Tanda berakhirnya panggilan.

Neisha menghembuskan napasnya kasar. "Agraaaa! Kenapa lo ngajak Reina jalan sih? Kan gue jadi nggak punya temen Gra!! Hwaaa!" teriak Neisha frustasi.

"Yaudah deh.. Baca novel aja! Emang nasib.. Jomblo jomblo!" ucap Neisha mengasihani diri sendiri.

15 minutes ago..

'Bosen juga ya.. Ikutan malming ah.. Emang jomblo nggak boleh malming ?' ucap Neisha dalam hati dan langsung bersiap.

Dengan kesendiriannya,Neisha memilih untuk ke taman kota. Ternyata pilihannya salah. Bukannya mendapat ketenangan justru ia mendapatkan gangguan.

'Depan belakang kanan kiri.. Pacaaaaran semua' dumel Neisha dalam hati.

"Bilang aja lo iri. Lagian jomblo.. Sok sokan malming!" ucap seorang laki-laki yang tiba-tiba duduk di samping Neisha.

"Tama? Ngapain lo kesini?" tanya Neisha sinis.

"Nemenin jomblo cantik malming-an"balas Tama sambil tersenyum manis.

'Senyumnya..' batin Neisha.

"Sokap amat sih lo sama gue? Lagian gak butuh kali gue di temenin sama lo!" balas Neisha ketus.

"Jutek amat si neng? Cantiknya ilang lo.." ucap Tama.

"Bodo" balas Neisha lagi.

"Ye.. Jangan gitu donk" ucap Tama lagi.

"Tadi di sekolah lo 'sok' dingin dan sekarang lo 'sok' akrab. Gajelas bat sih lo!" ucap Reina sambil menatap Tama.

"Tadi gue lagi badmood.. Sekarang udah enggak!" jelas Tama.

"Badmood kek goodmood kek.. Sama-sama ngeselin!" ucap Neisha.

"Ngeselin tapi ngangenin kan?" tanya Tama sambil tersenyum manis. Neisha membuat dirinya seolah-olah akan muntah.

"Boro-boro ngangenin. Justru lo pengen gue lelepin!" ucap Neisha sinis.

"Jahat amat sih.. Oh iya! Lo kenal Reina?" tanya Tama.

"Kenapa lo nanya-nanya sahabat gue? Awas lo berani macem-macem sama sahabat gue! Gue gibeng lo!" ancam Neisha.

"Yeh.. Siapa yang mau macem-macem. Kenalin dong sama gue" bujuk Tama sambil menaik turunkan alis

"Gila lo! Udah ada yang punya kali!" sewot Neisha.

"Siapa?" tanya Tama penasaran.

"Agra Maulana. Temen sekelas lo. Yang sering nongkrong bareng sama lo!" jawab Neisha.

"Loh bukannya--" ucapan Tama terhenti ketika ada seorang bapak-bapak datang kearah mereka.

"Maaf mengganggu den Tama. Kedainya sudah di tutup. Aden mau pulang sekarang? Soalnya dari tadi nyonya Rista nanyain aden aja ke mamang" terang pria itu.

"Oh! Yaudah iya mang. Mamang ke mobil nanti Tama nyusul" balas Tama.

"Yaudah kalau begitu mang Ujang tunggu di mobil ya den?" tanya mang Ujang sekali lagi. Setelah mendapat anggukan dari Tama,mang Ujang langsung kembali ke mobil.

"Cia ilaah.. Anak mami amat! Main malem di cariin" ucap Neisha di susul dengan tawa menggelegar.

"Itu artinya bunda gue sayang sama gue. Nggak kayak lo! Lo itu perawan! Sekarang udah jam berapa? Masa nggak di cariin? Berarti orang tua lo nggak peduli! Kalo lo ada apa-apa di jalan gimana?" ucap Tama. Ucapan Tama dapat membuat Neisha terdiam.

"Gue duluan! Bye" pamit Tama dan langsung hilang dari pandangan Neisha.

"Maksudnya apa coba? Mami papi sayang lah sama gue! Orang gue nggak di bolehin main keluar! Kan ini gue keluar rumah juga papi mami nggak tau. Kalo tau mah dari tadi gue udah di terorin dengan beribu panggilan dari mami kali" ucap Neisha pada diri sendiri.

Author: Ya allah.. Jomblo jomblo! Doyan bat ngomong ama diri sendiri wkwk! Lanjoott!

Akhirnya Neisha memilih pulang. Karena jarak dari rumahnya ke taman kota dekat jadi ia memilih berjalan kaki.

Baru ingin memasuki gang rumahnya Neisha tampak di jegat oleh beberapa preman.

"Neng cantik. Mau kemana? Udah malem neng .. Lebih baik ikut abang" ucap salah seorang preman.

"STOOOP! JANGAN MENDEKAT!" teriak Neisha dan ia berusaha lari dari beberapa preman tersebut. Namun baru beberapa langkah tangannya di cekal oleh salah seorang preman.

"Mau kemana neng? Di sini aja sama kita!" goda preman itu.

"LEPASIN!! LEPASIN NGGAK!" teriak Neisha.

Bugh!

Satu pukulan mendarat di pipi preman itu.

"Agra?" lirih Neisha. Seluruh tubuhnya gemetar.

"Tenang ada gue!" ucap Agra menenangkan.

"Oh.. Mau jadi pahlawan kesiangan? Huh?" tantang preman lainnya.

Setelah itu terjadilah perkelahian antara Agra dan beberapa preman itu dan,Agra berhasil mengalahkan preman-preman itu.

"Lo nggak papa kan?" tanya Agra.

"Enggak! Makasih!" balas Neisha masih shock.

"Yaudah gue anter pulang!" ucap Agra dan memapah Neisha ke mobilnya.

💕💕💕

Ye maapin klo kurang memuaskan ceritanya. Maklumin yups kan namanya jga nyobain 😊 Btw, semoga sukak..
Klo ada typo komen aja ya..
Jangan lupa votenya..

IG: @id.elfxrh_
Bandar Lampung, 5 Juni 2019

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(Bukan) Jodoh Yang TertukarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang