Prolog

2 0 0
                                    

"Dengan dipotong nya pita ini maka saya menyatakan lulus nya seluruh siswa-siswi SMA Taruna Jaya angkatan ke 50." Setelah mengucapkan kata tersebut sang Kepala Sekolah pun menggunting pita peresmian pelepasan murid diikuti sorakan siswa-siswi berkebaya dan berjas di aula sekolah.
.
.
"Nin, aku mau ngomongin sesuatu penting." Jevan, Jevan Samudra mantan ketua osis paling disegani SMA Taruna Jaya kepada pacar nya Nina.

"Oke, nanti ya Van aku mau foto dulu sama temen temen, aku kabarin nanti."

"Gabisa Nin, harus sekarang aku mau pulang, langsung aja ya Nin, putus aja yuk?." Ucapan Jevan sontak membuat Nina menjadi kelu, kaki nya lemas, jantung nya bertalu talu. jadi hubungan dia dan Jevan berakhir semudah ini?

"Okey, aku gak bisa kasih argumen apa-apa Van, karna hubungan yang diperjuangkan oleh satu sisi gak akan berakhir baik kan? Aku ga nanya alasan kamu apa, kamu pasti punya alasan yang kuat buat mutusin hubungan kita. Baik-baik ya Van." Nina hanya tersenyum kaku, pupus sudah hasrat berfoto dengan teman-teman nya, yang dia mau hanya tiduran di kasur, memeluk guling dan melupakan Jevan sejenak.

"Karanina, maaf buat semuanya, aku gak bisa ngasih alasan sekarang, ini bunga mawar terakhir di bulan ke-15 kita, maaf di bulan ke-15 ini ga bisa ajak kamu jajan pukis kayak di 14 bulan lain nya, semoga kamu semakin bahagia kedepan nya" Jevan berkata dengan tulus lalu berlalu bagaikan teman yang hanya menyapa lalu pergi.

Kamu beneran nepatin janji buat putus di bulan ke-15 Jev, mungkin disini cuma aku yang belum siap kehilangan kamu, dan terlalu berharap perjanjian itu cuma omong kosong.














Haiiii, masih prolog dan masih ngembangin banyak plot cerita, sampai jumpa di chapter selanjutnya, ciao~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang