Chapter 1

24 1 0
                                    

Disiang hari yang terik, terliahat seorang pemuda yang mengenakan sebuah mobil berwarna hitam yang sedang memparkirkan mobilnya di sebuah universitas. setelah mobil tersebut parkir, turunlah seorang pria muda yang mengenakan sebuah kemeja biru yang rapi sambil memegang sebuah tas. pria ini bernama rendy. seorang anak dari keluarga yang sukses.

Siang itu merupakan hari pertama kuliah rendy setelah libur semester yang panjang. namun tidak seperti biasanya, rendy yang biasanya dikenal dengan anak yang ceria dan suka bercanda, namun siang itu rendy datang kekampusnya dengan raut muka yang datar. rendy duduk disebuah koridor untuk menunggu jam kuliahnya masuk. tak lama kemudian, bobi teman satu angkatan rendy, yang kebetulan hari itu memiliki jam kuliah yang sama dengan rendy menghampiri rendy. "woy rend, sendiri aja". rendy yang sedang melamun tidak menyadari kedatangan bobi. "woyy!!". rendy pun kaget mendengar teriakan bobi. "ehh, lu bob, bikin kaget aja lu". bobi pun duduk disebelah rendi. "tumben lu melamun, ada apa?" rendi menjawabnya dengan nada yang lemas "nggak ada apa - apa kok" bobi hanya terdiam sambil melihat raut muka rendi. tak lama kemudian ada beberapa orang cewek yang datang dan melintas di depan rendi dan bobi, salah satu dari cewek tersebut merupakan teman rendi dan bobi, siska, seorang wanita cantik dengan rambut yang terurai panjang dan kulit putih. siska merupakan teman satu angkatan rendi dan bobi. siska yang melihat rendi dan bobi sedang duduk, sontak menyapa rendi dan bobi, "hallo bobi, hallo rendi" dengan nada yang semangat dan raut muka yang bahagia. bobipun langsung menyapa balik siska, "hallo cewek cantik heheh", siska melihat rendi yang sedang melamun, "kenapa tuh sih rendi?" siska bertanya kepada bobi, namun bobi tidak menjawab hanya mengangkat bahunya.

Tak lama kemudian handphone rendi berbunyi, terlihat sebuah pesan grup dari grup kelasnya yang memberitahukan bahwa kelas akan segera dimulai. rendi pun memberitahukan kepada bobi bahwa kelas sebentar lagi akan dimulai. "bob masuk kelas yuk, udah mau dimulai nih kelasnya". bobi pun menjawab nya "ohh iyaiya ren yuk". merekapun pergi menuju kekelas mereka.

Kelaspun telah selesai, rendi pun pergi meninggalkan kelasnya, namun ketika rendi sedang menuju kepintu keluar bobi pun teriak kepada rendi "woyy ren, mau kemana lu? Tungguin gua!" rendipun berhenti didepan kelas untuk menunggu bobi. Bobipun kerluar dari kelas dan berbicara kepada rendi. "lu mau kemana? Langsung pulang?" rendi hanya menganggutkan kepalanya. Sambil berjalan bobi berkata kepada rendi "kalau ada apa – apa ceritalah sama gua, guakan sahabat lu ren" rendi hanya terdiam dan tidak menjawab pertanyaan bobi. "kayaknya lagi ada masalah nih anak" bobi berbicara didalam hatinya.

Tanpa memerhatikan bobi rendi terus saja berjalan kearah mobilnya dan menaiki mobilnya. Rendipun pergi meninggalkan kampusnya menuju kerumahnya. Didalam mobil rendi sangat sunyi , tidak ada terdengar music atau apapun, rendi hanya diam saja sambil mengendarai mobilnya. Tak lama kemudian, handphone rendi berbunyi, terlihat nama "Jeffry" dihandphonenya, rendi langsung mengangkat handphonenya dan menjawab panggilan dari jeffry. "hallo kak?" terdengar suara dari handphone rendi, rendipun menjawab suara tersebut, "iya dek, ada apa?" jeffry menjawab pertanyaan dari rendi dengan terpatah – patah. " emm a ayah kak, ayah kayaknya tambah parah deh sakitnya, sebaiknya kakak pulang kerumah dulu deh. Buat liat keadaan ayah". Rendipun terdiam sejenak. "kak? Gimana?". Rendipun menjawab "iyaiya, besok kakak izin kuliah buat pulang kekampung, buat liat keadaan ayah". Lalu rendi mematikan telepon dari jeffry.

Matahari disore itu sudah hampir teggelam. Terlihat mobil rendi memasuki parkiran rumahnya. Rendipun turun dari mobil dan berjalan kedalam rumahya. Setelah masuk kedalam rumahnya rendi duduk disofa. Rendipun mengambil sebuah frame foto, didalam frame foto tersebut terlihat foto rendi, jeffry dan ayahnya. Rendi memandangi foto tersebut dengan raut muka yang sedih. Tak lama kemudian rendipun beranjak kekamarnya.

Setelah rendi bersih – bersih, ia lalu duduk di sofa sambil memegang handphonenya. Rendi menelpon bobi untuk memberitahukan bahwa besok ia tidak masuk kuliah dan ia akan pergi ke kampung halamannya. Bobi berencana untuk ikut rendi pergi kekampung halamannya. Rendipun menyetujuinya.

Keesokan harinya, disaat rendi sedang bersiap – siap untuk pergi, tiba – tiba bobi datang kerumah rendi dengan diantar oleh ojek online. Bobi pun turun dari motor dan menghampiri rendi. " gimana bro, udah siap nih?" rendi hanya menganggukkan kepalanya. Tak lama kemudian mereka memasuki mobil dan siap untuk berangkat.

Jam menunjukan jam 09:00 pagi. Mereka berangkat menuju kekampung halaman rendy. Diperjalanan, hanya terdengar suara musik dari radio mobil rendy. Bobipun mencoba untuk memcah suasana dengan mengajak rendy mengobrol. Namun respon redny hanya menggangguk-anggukan kepalanya saja. Tak lama kemudian mereka melewati sebuah gerbang masuk kesebuah perdesaan.

Setelah perjalanan yang cukup Panjang akhirnya mereka sampai dirumah rendy. Rendy dan bobi pun berhenti didepan pagar rumah rendy. Tak lama kemudian jeffry kelua r dari rumah untuk membukakan pagar rumahnya. Rendipun memasuki rumah dan langsung menuju kekamar ayahnya. Terlihat keadaan ayahnya yang terbaring kaku diatas Kasur dengan raut muka yang pucat. Rendipun duduk disamping ayahnya.

Haripun mulai malam. Rendi bobi dan jeffry sedang makan malam dirumah rendi. Disaat mereka sedang makan rendi bertanya kepada jeffry tentang ayahnya yang bisa sakit. Jeffry pun menjeklaskan ke rendi bahwa ayahya tiba – tiba saja jatuh sakit. Dan jeffry memberitahukan kepada rendi bahwa sebelum ayah mereka sakit, jeffry sempat melihat ayahnya pergi kerumah lama mereka. Rendy kaget mendengar kabar tersebut. " ngapain ayah kerumh lama kita jeff?" kata rendy. Namun jeffry menjawab nya hanya dengan mengangkat pundak keduanya.

Setelah makan, rendi memutuskan untuk mengunjungi rumah lama mereka. Terlihat rendi yang sedang mencari – mencari kunci rumah lamanya. bobi yang sedang berjalan menuju ketoilet, tak sengaja melihat rendi yang sedang kebingugan, bobi menghampiri rendi, "cari apaan lo rend?" rendipun menjawabnya, "cari kunci rumah lama gua bob." bobi melihat rendi yang sedang kebingungan mencari kunci akhirnya ia membantu rendi untuk mencari kunci rumah terebut. setelah beberapa saat akhirnya mereka menemukan kunci rumah tersebut. dan rendi memberitahukan bahwa ia akan oergi kerumah lamanya.bobi pun ikut dengan rendi untuk pergi.

terlihat dari kejauhan sebuah rumah panggung yang kusam dan papan rumah yang sudah tua. bobi pun menanyakan kerendi, "ini rend rumah lama lo?". "iya" jawab rendi. mereka pun turun dari mobil dan menuju kerumah lama mereka. disaat mereka berjalan munuju kerumah rendi. bobi merasakan ada yang aneh dengan rumah tersebut, namun rendi hanya menjawabnya dengan,"mungkin karena udah lama tidak dihuni bob". bobi pun percaya omongan rendi. setelah beberapa kali mencoba untuk membuka pintu, akhirnya pintu itupun terbuka, dan mereka langsung masuk. setelah masuk kedalam rumah, redni menghidupkan lampu rumah tersebut. setelah itu bobi duduk di sofa yang terletak di ruang depan. rendi lalu berjalan masuk keruang tengah dan menghidupkan lampu yang ada di ruang tengah.

Dark HouseWhere stories live. Discover now