DIA

3 0 0
                                    

Hari ini setelah kelas ku langkah kan kaki ku cepat menuju stasiun subway terdekat. Ku masukan seluruh buku ku cepat sembari berjalan. Ku hampirkan tas hitam kedua pundak ku. 

"Leandra. Kau mau kemana?" Suaras seorang wanita memanggilku begitu aku melangkah keluar pagar kampus. 

"Kerja, aku harus tiba dalam waktu 30 menit. Aku duluan yah." Jawab ku singkat seraya meninggalkan wanita itu. 

Ia adalah sahabat baik ku, namanya Kanaka. Gadis keturunan Korea-japan-Canada. Dia sahabat ku satu-satu nya saat aku datang ke negara ini. Bahasa korea ku tidak terlalu baik saat itu, Dia yang membantu agar aku dapat beradaptasi dengan mudah disini. Mungkin jika tidak ada Kanaka, Aku akan kembali ke Jakarta. 

Aku melangkah cepat mengejar waktu yang sudah tidak bisa bersahabat lagi. Hari ini ada jadwal pengambilan photo untuk salah satu brand yang sudah 10 tahun lebih menjadi client dikantor ku. Aku bertanggung jawab pada Wardrobe untuk pertama kali nya selama 2 tahun aku bekerja paruh waktu dikantor ini. 

Project ini sudah ku nanti-nantikan sejak 3 bulan terakhir. Hari ini tiba, aku sudah tidak bisa tidur sejak malam tadi. Khawatir jika hari ini tidak berjalan dengan baik. 

Akhirnya aku tiba di stasiun subway, aku berlari kecil karna mendengar suara pengumuman kereta tujuan ku akan berangkat sebentar lagi. whoashh!! dalam sekejap aku sudah berada di dalam kereta, beberapa detik kemudian pintu tertutup dan kereta melaju. 

Ku atur napas ku berlahan, kupasangkan earphone di telinga ku, musik mulai mengisi pendengaran ku. Suara nya, suara yang selama ini hanya bisa ku dengarkan di dalam lagu dan TV. Hari ini aku akan bertemu dengan dirinya. 

-POV Hwang Min Hyun- 

"Hyung, Jadwal pemotretan aku pukul berapa?" Tanya ku kepada manager ku.

"Jam 2. Kau masih punya waktu 1 jam untuk istirahat. Kau mau istirahat di mobil atau di dalam ruang tunggu?" Tanya nya 

Aku berpikir sejenak, ku lihat gedung 4 lantai yang ada di depanku, Gaya minimalis nya benar-benar menarik mata setiap orang yang melewati nya, Simpel dan bersih, itu kesan pertama ku. Hari ini aku akan melakukan pemotretan untuk salah satu brand  kosmetik bersama dengan anggota satu group ku. Park Woo Jin.

"Aku tunggu disini saja, Hyung." Ucap ku. "Dimana Woo Jin?" 

"Dia masih dijalan, sebentar lagi sampai" Ucap nya setengah acuh. Ia sibuk dengan handphone nya, Mungkin sedang mengatur jadwal member lain. Ku hela napas panjang dan ku pejamkan mata ku sebentar. 

"Hyung! Bangun!" Teriak seorang lelaki, suara nya cukup berat dan terdengar familiar di telinga ku. "Ya! Hyung! Bangun!" Tereak nya lagi. 

"I know. Aku sudah bangun." Ucap ku pelan seraya membuka mata ku berlahan. 

Park Woo Jin sudah berada di samping ku, Ia tersenyum memperlihatkan gigi ginsul nya. "Kau darimana saja, Woo jin" Tanya ku

"Aku ada urusan sebentar di tempat teman ku." Jawab nya santai "Hyung, apa kau tahu ada karyawan dari agency ini yang sangat cantik." Ucapnya lagi seraya tersenyum jahil. 

Aku baru sadar beberapa detik, butuh waktu sedikit untuk mencerna kata-kata nya. Namun mata ku teralihkan pada sosok wanita yang berlari memasuki pintu masuk gedung minimalis di depan ku itu. 

"Dia" Ucapku dalam hati. Jantungku berdegup kencang tidak seperti biasanya. 

"Hyung" Panggil Woo Jin 

"Oh, Ayok kita masuk ke dalam. Sebentar lagi pemotretan akan dimulai." Jawab ku cepat. Ku buka pintu mobil dan aku melangkah cepat mengikuti manager dan dibelakang ku ada Woo jin yang juga berjalan cepat menuju pintu masuk gedung itu. 

Terlalu banyak fans yang sudah menunggu kami di area gedung. 

-POV Alendra-

"Tenang..Tenang.. semua akan baik-baik saja."Ucapku pada diriku sendiri. Ku tarik napas panjang, seraya merapikan seluruh wardrobe hari ini. Semua nya sudah sesuai dengan mood board yang disiapkan oleh director hari ini. 

Kami sudah siap, tinggal menunggu sang model datang. Percaya lah, tangan ku lebih dingin daripada suhu ruangan ini. Jantung ku terus berdegup kencang. Jika terus seperti ini, aku rasa aku akan pingsan sebelum bertemu dengan nya. 

"Alendra." Panggil director hari ini. Kim Dong Hyun. Dia adalah sutradara, Art director sekaligus Pemilik dari perusahaan ini. Lelaki muda yang sudah memiliki semua nya kecuali kekasih. Entah karna ia malas atau memiliki standar tinggi untuk pasangan hidup nya, karena hingga usia 32 ia belum memiliki kekasih. 

"Ya, pak." Jawab ku cepat lalu ku hampiri dirinya. Ia tersenyum. 

"Sudah berapa kali aku bilang, jangan panggil aku pak. Panggil aku Dong Hyun oppa" Jawab nya. 

"Bukan nya kita sudah sepakat, aku akan memanggil mu oppa diluar kantor." Jawabku lirih. Ku tengok ke kanan dan kiri, memperhatikan keadaan sekitar ku, sungguh merepotkan jika ada orang yang tahu jika aku dan Kim Dong Hyun Oppa adalah saudara. 

"Baiklah." Jawab nya iseng. Seakan-akan tidak peduli jika orang-orang tahu hubungan kita. 

Kaki ku terasa berat saat mataku menangkap sosok lelaki yang baru saja memasuki ruangan studio. 

"Yah tuhan! apakah benar itu dia" Ucapku pelan 

Park woo jin! Dia ada di ruangan yang sama dengan ku. Apakah ini nyata?




You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 01, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

YellowWhere stories live. Discover now