Gaishh
Izinkan aku pergi dulu~Taeyong keluar dari ruangan dengan wajah sembab. Ia berusaha menutupi bengkak di matanya. Hidungnya juga memerah. Ia tak bisa melihat dengan benar sekarang. Air matanya menghalangi penglihatannya. Ia sibuk menghapusnya. Seseorang melihatnya lalu menghampirinya. "Taeyong, kamu kenapa? Kamu gak lagi di bully, kan?" itu Guanlin. Pria itu seolah bisa menemukan Taeyong dimanapun. Apakah, ini takdir?
Taeyong mengelap ingusnya. "Tidak, Ssaem. Permisi, saya mau ke toilet." lalu berlalu begitu saja. Guanlin merasa ada yang janggal.
"Itu kenapa nipple Taeyong bisa sampe timbul gitu, ya? Dia gak nindik nipple nya, kan?"
.
.
.Taeyong memutar kran air. Lalu, memutuskan untuk mencuci mukanya agar terlihat segar. Taeyong menatap ke arah cermin. Melihat bayangannya yang terlihat menyedihkan. Ia meremat kemejanya. Memukul dadanya sendiri. "Harusnya kau biarkan dia kembali padamu! Aku tak bisa tanpamu, papa." ia terduduk. Membiarkan air kran mengalir. Meringkuk, menutupi wajahnya dengan tangan. Masih terisak. Lalu, membuka separuh pakaiannya. Mengelus perutnya. "Sayang, kau dengar tadi? Papamu baru saja mengatakan dusta. Besok, kalo sudah besar jangan suka mengatakan sesuatu yang tidak akan kau tepati, mengerti?"
.
.
.Jaehyun kembali ke mansionnya. Ia melempar vas bunga ke sembarang tempat. Memecahkan kaca, mengobrak abrik barang-barangnya. Menghancurkan seluruh perabot di rumahnya. Ia terduduk di sofa, meratapi nasibnya. Matanya berair. "Taeyong.... Maafkan aku."
Tok! Tok!
"PERGI KAU DARI SINI!" sontak yang di luar pintu pun terkaget.
Tidak mengindahkan perkataan Jaehyun, ia pun masuk ke dalam. Agak terkejut melihat kondisi Jaehyun yang tak karuan.
Jaehyun masih menutupi wajahnya, meremat rambutnya kesal. Menyembunyikan air matanya yang meleleh. "Jaehyun?" kata orang tersebut. Jaehyun perlahan membuka tangan yang menutupi wajahnya. "Mau apa kau kemari?"
Orang tersebut hanya terdiam. Tidak menanggapi Jaehyun yang sudah berdiri di hadapannya. Memasang tatapan membunuh.
"A-aku hanya ingin menghiburmu." jawab orang tersebut. Jaehyun membanting vas bunga untuk yang ke enam kalinya.
PRANGGG!
"BERISIK! AKU TIDAK MEMBUTUHKANMU!" Jaehyun melayangkan pukulannya.
"Jadi, ini sosokmu yang sebenarnya? Sangat mengerikan! Aku benci papa!"
Jaehyun tersadar. Ia menghentikan pukulannya. Ia mengingat kata-kata Taeyong yang berhasil membuatnya tersadar bahwa, ia adalah monster paling kejam. Tidak, ia tidak ingin di cap sebagai 'orang yang paling di takuti oleh Taeyong.'
KAMU SEDANG MEMBACA
KissMark|| Jaeyong ⚠️🔞
FanfictionTaeyong dengan segala imagine mengenai sang Jung tampan menjadikannya tak bisa menolak sentuhan manis yang sudah seperti candu baginya. . . . . . jangan ngaku polos kalo udah baca ini... kalo gak nyaman bisa liat work ku yang straight kok! . . . ...