#Chapter 11#

2.2K 218 92
                                    

Semua karakter yang ada didalamnya hanya milik bunda J.k Rowling.

But, cerita didalamnya adalah hasil dari pemikiranku sendiri, dan saya tidak mendapatkan apapun dalam menulis cerita ini, kecuali kesenangan.

Jadi, jika suka silahkan dibaca.
Jika tidak suka silahkan kembali.

Saya menerima kritik dan saran yang membangun, dan tidak menerima kata-kata kasar dan umpatan dalam bentuk apapun.

Jadi, hargai penulis dan jadilah pembaca yang baik.
Terima Kasih.

So.........

ENJOY READING!!!


~°°~

Hermione saat ini tengah berjalan bersama dengan Maggie, Lucy serta Diana menuju kekelas pertama mereka setelah menyelesaikan sarapan pagi mereka.

Hermione terus berjalan dan tidak terlalu memperdulikan ketiga gadis yang tengah mengapitnya sedang berbincang ria tentang hal yang sama sekali tidak diperdulikannya.

Saat dia telah memasuki kelas dia langsung duduk dibagian paling depan seperti biasanya dan disebalah kirinya langsung diduduki oleh Maggie sementara Lucy serta Diana berada tepat dibelakangnya.

Dia mengedarkan pandangannya kesekitar dan langsung mendesah malas saat mengetahui bahwa mereka akan berbagi kelas bersama dengan para Slytherin.

Mengambil perkamen, pena bulu serta tinta dari dalam tasnya, Hermione mendongak saat mendengar suara riuh tawa dari depan pintu dan langsung dihadapkan pada segerombolan siswa Slytherin yang sedang mengatai satu sama lain.

"Kelompok Berandalan datang" Ujar Maggie malas sambil melihat bosan kelompok Slytherin didepannya yang dengan seenaknya menghalangi pintu masuk.

"Apa?" Tanya Hermione dengan kedua alis yang mngernyit heran.

Maggie menoleh kearah Hermione. "Mereka" Tunjuknya pada anak-anak Slytherin. "Adalah Berandalan biang onar di Hogwarts yang diketuai oleh Malfoy, mereka suka sekali membuat keributan dan mengganggu siswa lain. Menjengkelkan!, dan tidak ada hari tanpa ketenangan jika ada mereka" Jelasnya tidak suka.

Hermione mngedipakan kedua matanya sekali dua kali saat mendengar nama Malfoy terucap dari mulut Maggie dan segera menolehkan kepalanya untuk mengamati kelompok dari lima pemuda Slytherin dan matanya langsung tertumbuk pada surai pirang platina yang saat ini tengah menyender santai di pintu sambil bersendekap dengan seringai saat mendengar perkataan temannya.

Hermione mendesah kecewa saat dilihatnya pemuda platina yang diharapkannya tidak sesuai dengan harapannya, seharusnya dia sadar bahwa dia sekarang berada dimasa depan, dan pemuda yang diperhatikannya saat ini bukanlah pemuda yang dikasihinya. Kenapa sampai sekarang dia masih dapat melupakannya, apakah sebegitu rindunyakah dia dengan kehidupannya sebelumnya. Tentu saja!, dia sangat amat merindukannya.

Dan pemuda yang saat ini tengah berada dihadapannya adalah Putera dari pria yang sangat dicintainya. Betapa miris keadaannya.

Entah karena merasa diperhatikan olehnya, sosok Putera dari Draco mengalihkan pandangan kearahnya dan mata kelabunya kembali tertumbuk dengan mata madunya.

Hermione tersentak dan segera mengalihkan pandangannya kearah lain kecuali pada... Pada... Hermione mengernyit saat sadar bahwa sampai saat ini dia bahkan belum mengetaui siapa nama kecil dari Putera Draco. Lagipula apa perdulinya, dia memang Putera dari pria yang dicintainya, tapi bukan berarti dia harus mengetaui segala sesuatu tentang Putera dari Draco.

'FUTURE'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang