Chapter 2

125 7 0
                                    

Author POV

     Fani hanya bisa menatap wajah yang ada di depannya dengan raut terkejut. Pupil matanya melebar dan sontak ia membuka mulutnya dengan lebar. Menatap tak percaya kepada sosok di depannya.

     Yah,  siapa sangka bahwa dia akan bertemu kembali dengan pria yang ditemuinya di rumah sakit. 

      Pria yang sama yang mengembalikan sapu tangan miliknya  yang terjatuh. Dan yah,  meskipun di sapu tangan itu tercantum nama pemiliknya. Dia masih tak biasa dengan cara orang itu memanggil nama depannya tanpa nama lengkapnya. Apalagi semenjak saat itu Fani tidak bisa melepas bayangan pria itu dari pikirannya.

   Peristiwa saat ia tak sengaja menabrak dadanya itu hanya bisa membuatnya malu.  Dia tak bisa menahan semburat merah muda yang keluar saat mengingat hal itu. 

   Pria di hadapannya hanya menatapnya tak bergeming.  Tak mengeluarkan suara sedikitpun. Mata elangnya menatap mata coklat di hadapannya dengan lekat.  Seolah ada sesuatu yang membuatnya ingin masuk dan menjelajahi rahasia di balik mata coklat itu.  Sesuatu tentang bagian dirinya yang hilang,  sesuatu tentang kehidupannya yang lalu,  sesuatu tentang sosok yang ia rindukan,  sesuatu.....

    Mereka bertatapan sangat lama hingga suatu suara mengagetkan mereka.

   " Ehm...  Fani maaf telah membuatmu menunggu lam-"

    Sontak mereka berdua kaget . Sang pria itu segera sadar dan langsung pergi meninggalkan Fani yang masih tercengang . Dan tanpa disadari Fani.  Pria itu memasuki ruang OSIS dengan seringai di wajahnya.

    Setelah sadar dari aksi cengonya . Fani langsung menengokan kepala ke arah pelaku yang menghancurkan kesempatannya. Ya, kesempatan untuk berkenalan dengan pria ... idolanya ?

     

        Dia pun menatap Rianda dengan  tajam.

    " Hey,  tak bisakah tatapanmu itu kau ubah menjadi tatapan bahagia atau semacamnya?  Ohhh atau jangan - jangannnn... "

     " Oh shut up!  Sudahlah lebih baik kita pulang , Rianda " sergah Fani dengan tidak sabaran.

---------------------------------------------------------------

     Fani dan Rianda pun berjalan beriringan keluar sekolah.  Ditengah perjalanan yang tanpa suara itupun.  Rianda akhirnya  membuka suara

    " Fani,  sebenarnya ada apa ,sih? Antara kamu dan Kak Dharmawan??   " tanya Rianda.

        Mendengar pertanyaan mendadak dari sahabatnya itupun membuat langkah Fani terhenti. 

     " Siapa tadi kau bilang?  Kak Wan?  Dermawan? "  jawab Fani dengan raut muka tak mengerti

       Mendengar jawaban yang terlontar dari mulut sahabatnya membuat Rianda bingung tak mengerti.  Dia pun berjalan melewati sahabatnya dan berhenti tepat di depan wajah nya.

      "Jadi kau tidak tahu siapa itu Kak Dharmawan??!!!!  " balas Rianda sambil berbalik ke arah Fani.  Sekarang posisi mereka saling berhadapan.

    " U ummm .. Tidak.  Memangnya dia siapa?  " tanya Fani dengan raut wajah polos khas anak kecil. 

     Pertanyaan itu sukses membuat Rianda menepuk jidatnya.  'Apa sih yang sebenarnya ada di pikiran Fani ? Bukankah mereka tadi terlihat saling kenal.  Lalu kenapa dia tak mengenali Kak Dharmawan? ' pikir Rianda dalam hati.

  " Oh My God!  Masa kamu gak tahu Kak Dharmawan yang super terkenal ituh?  Dia itu Ketua OSIS SMA Fastco!!!  Cowok terpinter,  terganteng pokoknya ter ter terrrr deh!  " jelas Fani dengan panjang lebar.

The Journal of Andria An Grace (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang