2. Baju pengantin

38 5 3
                                    

Happy reading 🌺🌺🌺

Siang ini Bella menyuruh anaknya untuk ke butik bersama Nathan untuk membeli baju pernikahan mereka.

Tok..tok..tok

"Tuh, Nathan sudah datang. Sana gih kamu samperin calon suami kamu" ucap Bella dan terkekeh.

"Iya ma." Gita berjalan gontai ke arah pintu, ia telah berpakaian rapi.

Cklek🚪

"Naik" ucap Nathan menunjuk mobilnya dengan dagu.

"Iya!" Gita berjalan gontai memasuki mobil Nathan.

"Ish! Dasar balok es! Nggak ada ramah-ramahnya dikit ya?! Ngomong satu dua kata aja Lo! Dasar patung!" Umpat Gita dalam batinnya.

"Ke butik mana?" Tanya Nathan yang sedang menyetir.

"Ke butik Gloria, itu butik langganan mama!" Jelas Gita.

"Oh" jawab Nathan singkat.

Gita berdecak sebal dengan jawaban Nathan. Beberapa menit, mobil mereka berhenti sejenak pada lampu merah.

"Kenapa Lo terima perjodohan ini?" Tanya Nathan tiba-tiba.

Gita terdiam beberapa saat, dan membuka suara.

"G.. gue nggak mau kecewain orang tua gue. Gue yakin keputusan mereka demi kebaikan gue juga" Jelas Gita dengan tatapan sendu.

"Lo jangan pernah jatuh cinta ke gue! Begitu juga sebaliknya dengan gue!" Ucap Nathan kasar.

"Ihh! Siapa juga yang mau jatuh cinta sama patung kayak lo!" Cibir Gita dan langsung menoyor kepala Nathan.

"Ah! Sakit tau nggak!" Kesal Nathan memijat pelipisnya.

"Makanya lo jangan kegeeran deh, gue cinta sama lo!" Ujar Gita.

"Cihh" Lalu Nathan memalingkan wajahnya dari Gita.

Lampu didepan telah berwarna hijau, itu tandanya kendaraan mulai melaju kembali ke jalanan. Nathan menancapkan gasnya dan fokus menyetir.

🚗 🚗 🚗

Gita menunggu Nathan membukakan pintu mobil untuknya. Namun, Nathan masih diam tak bergeming.

"Mau turun gak?!"

Gita memajukan bibirnya beberapa senti, dia sangat kesal dengan perlakuan Nathan yang tidak ada manis-manisnya. Gita berpikir mungkin hati pria itu terbuat dari es.

"Dasar tu manusia es, kagak ada manis-manisnya apa sama calon istrinya. Nyesel gue ikut sama tu manusia es" Batin Gita.

Gita membanting pintu mobil dengan keras,dan berjalan meninggalkan Nathan.

Gita melihat lihat baju pengantin nya, terdapat beragam model. Gita mengambil sepasang dress berwarna gold. Gita menunjukan dress pilihannya ke Nathan.

"Ini bagus gak?" Tanya Gita kepada Nathan yang sedang duduk di kursi butik.

Nathan menaik turunkan alisnya, ia melihat dress yg dipilih Gita dari atas sampai bawah.

Kemudian, Nathan mengangguk pertanda setuju. Gita memutar bola matanya malas. Lalu, ia mencoba dress yang dipilihnya.

Beberapa menit, Gita keluar dari kamar ganti. Semua pandangan tertuju pada Gita, gaun yang dipakainya memang sangat cocok ditubuh ramping Gita. Dengan balutan pita berwarna gold di pinggang rampingnya.

Gita memutar-mutar tubuhnya melihatkan gaun yang dipakainya kepada Nathan.

Nathan hanya melongo melihat penampilan Gita. Jujur, Nathan menyadari wanitanya sangat cantik. Sudut bibir Nathan terangkat, sedangkan Gita mengerutkan kening melihat Nathan tak bergeming.

"Gak cocok ya?" Tanya Gita.

"Cantik"

Seketika pipi Gita terasa memanas mendengar 1 kata pria tersebut. Gita segera bergegas kembali ke kamar ganti, ia tak ingin Nathan melihat pipi meronanya.

Gita mengganti pakaiannya dengan pakaian yang semula ia pakai. Dengan langkah gontai, ia pun memberikan dress tersebut ke kasir sekaligus pakaian pengantin pria Nathan untuk membayarnya.

"Biar gue yang bayar" ucap Nathan yang tiba-tiba muncul.

"Eh, biar gue aja" tolak Gita sungkan.

"Gue aja, tadi nyokap sama bokap yang nyuruh gue!"tegas Nathan.

Gita pun mengangguk pelan dan memberikan dress nya ke Nathan.

"Berapa mbak?"

*****

"Sekarang kita kemana?"tanya Nathan yang sedang menyetir.

"Pulang aja"

Tanpa menjawab, Nathan pun melajukan mobilnya lebih cepat. Beberapa menit, mereka pun sampai di rumah Gita alias calon mertuanya.

"Ngapain diem?!"tegur Nathan saat Gita yang tak kunjung turun dari mobilnya.

"Cih, nggak ada di bukain pintu mobil gitu?" ucap Gita sinis.

"Jangan manja! Turun!"

Dengan malas, Gita turun dari mobil beserta celotehannya kepada Nathan. Saat Gita akan menutup kembali pintu mobil, Bella mama Gita keluar dan menghampiri mobil Nathan.

"Eh, Nathan. Kalian udah pulang ya? Cepet banget. Nggak mau mampir dulu gitu Nathan?"ujar Bella.

"Nggak, terima kasih Tan. Nathan mau langsung pulang aja"jawab Nathan dengan sopan.

"Cihh, coba aja sama mama gue! Jawabannya sopan banget. Eh, kalo ke gue. Ngomong nya kasar banget, nggak ada ramah-ramah nya. Sialan tu cowok!"dumel Gita dalam hati.

"Aduhh, jangan panggil Tante lagi atuh. Panggil MAMA!"

"Hehe, iya ma"balas Nathan cengengesan.

"Yaudah, Nathan pulang dulu ya mah, Git. Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Nathan pun menyalakan mobilnya dan meninggalkan rumah Gita. Bella tersenyum dan merangkul putrinya untuk masuk ke dalam.

🎀 🎀 🎀 🎀 🎀

Hehe segini dulu ya. Typo nya kalo ada dimaklumi 😅

Jangan lupa klik Vote+comment nya ya! Ingat vomment itu gratis!^^

See you❤️❤️

My cold boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang