"Nan" Cowok itu memegang pergelangan tangan cewek didepannya, menghalangi niatan cewek itu untuk pergi.
"Apa lagi?" Ekspresi si cewek jelas menyiratkan bahwa ia sangat lelah, lelah dengan semua penderitaan perasaan ini.
"Aku... aku minta maaf, kuharap kamu mau memaafkan kelabilanku"
"Ya, gue udah maafin lo," cewek itu tersenyum masam, "karena hati gue selalu memberontak ketika gue mencoba marah apalagi benci sama lo!"
Si cowok menarik sedikit bibir-nya, "aku tidak tahu harus sedih atau senang"
"Lo harus selalu senang, lo harus selalu bahagia, meski tanpa gue!"
"Aku akan mencoba begitu. Kamu pernah bilang akan selalu bahagia melihat aku bahagia kan? Meski tanpa kamu?"
Cowok didepannya ini terlalu tidak peka! Jadi, dengan masih menahan air mata yang seakan tidak sanggup lagi untuk ia tahan, Nanda mengangguk singkat, "gue pulang!"
"Biar aku antar!"
"Gausah! Gue bisa sendiri!"
Kemudian berlalu begitu saja, tanpa ada niatan menahan, Nanda semakin yakin dia tak berati apa-apa bagi cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Teen FictionNanda tidak pernah tahu bahwa ia telah jatuh begitu dalam kepada pesona ketua OSIS di Sekolahnya, Nando. Berbekal nama yang hampir sama, serta kenekatannya masuk OSIS, Nanda hampir bisa membuat Nando meliriknya. Namun semua sia-sia ketika Tiara, seo...