Seokjin menatap pemandangan luar dari jendela kereta yang ia tumpangi. Kereta melaju dengan sangat cepat. Sudah hampir 2 jam ia menaiki kereta dan juga bus. Perjalanan yang cukup jauh jika di hitung dari kampung halamannya yang terletak di tengah lembah dan tak lupa di kelilingi oleh pohon-pohon pinus. Rumahnya sangat mirip seperti rumah di serial film 'Twilight".
Lupakan mengenai rumah Seokjin,kini kereta sudah memperlambat laju nya. Itu tandanya dia akan segera tiba di tujuannya.
Seokjin membangunkan pemuda disampingnya,yang sedang asik mendengkur menyelami alam mimpi.
"Yak! Jiminnie! Bangun! Sudah sampai!" ucap Seokjin sambil menepuk pipi gembul Jimin.
Jimin menggeliat dan menguap lelah. "Benarkah?" ucapnya dengan khas suara orang bangun tidur.
Seokjin segera bangkit dan mengambil tas di atas tempat duduknya. Begitupula Jimin, dengan malas ia mengambil kopernya dan keluar mengikuti Seokjin.
"Sekarang kita kemana?" tanya Seokjin bingung. Sambil menggendong tas ranselnya.
Jimin dengan malas menarik kopernya. "Kita naik taksi lalu kita akan ke rumah pantai."
Seokjin mengangguk. Lalu memanggil salah satu taksi. Dengan cekatan Seokjin memasukkan barang bawaannya ke dalam bagasi. Begitupula dengan Jimin.
Setelah semua selesai,mereka berdua memasuki kursi penumpang. Dan mengistirahatkan tubuh mereka.
.
.
.
.
."UWAAH LAUT!!" Teriak Seokjin gembira.
Di hadapannya kini terdapat hamparan air bening berwarna kebiruan memancarkan kemilau bercahaya akibat pantulan sinar matahari yang terik,menyambut keduanya.
Jimin dan Seokjin menghirup dalam-dalam aroma laut yang menguar. Sangat segar. Begitu pikir mereka.
"Jimin,orang-orang yang berdiri di atas papan sambil berpose gagah itu apa namanya?" tanya Seokjin saat melihat beberapa pria yang ia lihat berdiri di atas papan bermain-main dengan ombak.
"Itu namanya surfer,Seokjin. Aku maklumi karena kau berasal dari hutan." jawab Jimin sambil terkekeh.
Seokjin mengerucutkan bibirnya kesal. "Jadi dimana rumah pantai yang dikelola bibimu sebagai hobi?"
"Kalau tidak salah disekitar sini. Ayo." ujar Jimin sambil berjalan mendekati sebuah rumah pantai di dekat tepi pantai.
Seokjin melangkah mengikuti Jimin. Dia sudah membulatkan tekat. Dia tidak akan belajar lagi. Musim panas kali ini dia akan mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya dan bermain sepuasnya seperti orang bodoh.
"Lho, kok gak ada orang? Apa kita datang terlalu pagi?" ucap Jimin pelan sambil memasuki rumah pantai yang terlihat sepi.
"Permisi." ucap Seokjin pelan.
"Ya." jawab seseorang di belakang keduanya.
Sontak Seokjin dan Jimin menoleh ke asal suara.
Terlihat seorang pemuda tampan dengan rambut blonde yang basah,dan tubuh kekar nan berotot dengan abs yang terbentuk sempurna,sedang menyisir rambut basahnya ke belakang.
"Maaf kami masih siap-siap untuk buka." ujarnya lagi dengan nada datar.
Seokjin yang terkejut dengan panik berteriak, "TELANJANGG!"
Pemuda yang mendengar teriakan Seokjin itu pun ikut panik. "Hei! Aku masih pakai celana! Aku sampai panik karena mengira celanaku melorot."
Jimin dan Seokjin langsung mengalihkan pandangan mereka ke tempat lain. Berusaha tak melihat tubuh menggiurkan pemuda asing di hadapan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURVIVAL : LOVE BEACH
Fanfiction[ONESHOOT] Seokjin yang bosan terus-terusan belajar,memutuskan untuk bekerja dan bermain sepuasnya saat liburan musim panas nanti. Bertemu dengan Taehyung yang menyebutnya 'Tuan Muda' membuatnya jengkel setengah mati. !!TAEJIN!! TAEHYUNG AS SEME SE...