CARISSIMI

Ym 💕💕

Terhitung sekitar empat puluh menit mereka menghabiskan waktu dijalan. Hingga akhirnya, resto yang biasa mereka datangi sudah terlihat tepat didepannya.

Mereka masuk kedalam sambil bergandengan tangan mesra.

Siapapun pasti iri melihat kedekatan mereka saat ini.

"Atas nama Min Yoongi"

Suara rendah itu membuat Jimin terpesona.

Masih dengan posisi tangan yang terbungkus tangan besar Yoongi, mereka pun naik ke lantai paling atas.

Ini tempat favorit Jimin. Dinner berdua sang kekasih, ditemani terpaan angin malam serta taburan bintang-bintang dilangit biru.

Jimin menyukainya.

"Ka Yoongi yang nyiapin ini?", tanya Jimin kaget.

Jimin tidak bisa mengedipkan pandangannya ketika melihat tempat yang Yoongi pilih dipenuhi balon-balon berwarna kuning. Dimana warna kuning adalah warna favorit Jimin.

"Bukan aku, aku cuma nyuruh orang aja", jawab Yoongi jujur disertai kekehan lucu.

Jimin memajukan bibirnya sebal. "Ishh, romantis dikit dong", ujarnya sambil mendorong bahu Yoongi pelan.

"Sudah sudah, ayo makan! Udah lapar kan?" Yoongi menarik tangan Jimin pelan untuk duduk ditempat yang sudah disediakan disana.

Mereka makan dengan nyaman. Sesekali Yoongi menghapus noda makanan yang menempel dibibir sampai pipi Jimin.

Jimin menggemaskan.

Seperti bayi yang baru belajar makan, dan Yoongi seperti pengasuhnya.

Mereka makan dengan nyaman. Sesekali Jimin menyuapkan makanan yang ada dipiringnya ke mulut Yoongi.

Yoongi terlalu berkarisma.

Menyuap makanan saja bisa terlihat sangat elegan dimata Jimin.

Sekali lagi, mereka makan dengan nyaman.

Sampai akhirnya sesuatu yang mengganggu itu datang.

"Yoongi?"

Yoongi menoleh. Wajahnya pucat seketika. Yoongi panik.

Yaa, kekasihnya yang lain muncul di saat yang tidak tepat.

"Siapa?" tanya Jimin heran.

"Eh.. Emm Minie.. Ini... ", Yoongi total kebingungan.

"Hai, aku Jungkook"

Jimin terdiam.

"Minnie, kenalkan. Ini temanku. Jeon Jungkook"

Jimin masih dilanda keheranan, namun sedetik kemudian Jimin terpaksa mengenalkan diri.

"Aku Jimin"

Yoongi bilang itu temannya.

Jimin tersenyum miris.