S

9 1 0
                                    

Isakan pilu bercampur dengan ringisan dan teriakan kesakitan. Rintihan meminta tolong, dan suara sayatan. Itu adalah hal yang paling kusuka. Apalagi ditambah dengan cipratan cairan merah kental yang tercipta dari goresan di kulit sang korban, semakin menambah kesan menyenangkan.

Pisau tumpul namun mampu membuat goresan tak begitu dalam yang tertancap di paha manusia bejat di hadapanku. Belum puas dengan hal itu kulemparkan kembali pisau dapur yang kupegang ke arah bola matanya, dan berhasil tertanam sempurna.

Namun kesenangan ini belum berakhir. Kembali kutancapkan garpu di bagian lengan lelaki berseragam sama dengan yang kupakai tersebut. Melihat kilatan menyedihkan dari raut wajahnya, membuat hatiku terasa menang namun tak puas.

Kulit kaki yang belum tergores luka sedikitpun atas ulahku, kuambil seng tipis di sudut ruangan ini, kuarahkan ke kaki mulusnya itu. Menggesek dalam hingga kulitnya terlepas dan mengalirkan darah segar. Tak mau melewatkannya, aku menuangkan cairan merah tersebut ke sapu tangan di saku ku.

Sebelum benar-benar mengakhirinya, ku goreskan pisau lancip di bagian dadanya. Goresan berbelok membentuk S-★ yang biasa ku tuliskan di tubuh para korban ku.

Aku menjauhkan tubuhku berniat pergi, namun baru satu langkah. Teriakan pilu darinya membuat ku kembali geram, pisau lancip dengan cipratan darah ditanganku, kulemparkan ke bagian dadanya tepat dimana jantung berada.

Senyuman puas kulontarkan, saat melihat lelaki tak berguna itu terkapar lemas dengan darah ditubuhnya. Wajahnya pun tidak bisa dikenali lagi oleh siapapun.

Kulangkahkan kembali kaki ku menuju ke luar ruangan pengap ini. Berjalan santai tanpa rasa beban. "Inilah sisi gelapku"

"Bermain denganku, hanya akan menyiksa dirimu"

~S-Star~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

S-StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang