Semua Berawal dari sini

10 0 0
                                    

Tak ada yang dapat menyangkal bahwa rumah adalah awal dari semua. Biar semua orang berkata bahwa mereka banyak berjasa bagi diriku, itu sangat tidaklah cukup. Keluarga dan rumah adalah segalanya. Mereka adalah gerbang dunia bagi diriku.

Isah namaku. Cukup lucu, bukan? Nama yang sepantasnya bagi diriku adalah Aisyah. Namun, sudahlah biar namaku yang lucu ini membuktikan do'a bahwa aku pun lucu di sini.

Teringat kisah bahwa ibuku mengandungku dengan penuh semangat. Katanya ketika ia tahu bahwa aku ada di dalam tubuhnya, seketika rasa sakitnya hilang. Ia melakukan senam ibu hamil. Aku tertawa mendengarnya , ibuku yang sangat malas untuk keluar rumah, pernah melakukan hal-hal seperti itu? Untuk aku?

Biarlah jasanya tak terbalaskan. Kasih sayangnya sepanjang jalan. Iya, Sepanjang jalan menuju-Nya. Jalan yang bahkan aku sendiri pun tidak tahu sampai kapan. Jalan yang akan menghantarkan ibuku sampai di Surga-Nya.

Kamu tahu, kawan. Masa kecilku cukup indah. Aku bermain bersama teman-teman. Biar aku ingat, mereka sangat baik walaupun banyak dari mereka adalah laki-laki. Tapi, mereka melindungiku tidak seperti kepada perempuan yang lain. Mereka adalah orang-orang yang sangat baik.

Namun, tak ada ibu yang bermain bersama denganku. Itu hanya sebatas memoriku. Aku tidak tahu jika sekiranya ia selalu ada di sampingku. Aku hanya tahu satu hal, di masa laluku mereka sangat bekerja keras untuk makan sekeluarga dan untuk membangun rumah. Dahulu kami tinggal bersama nenek kami. Orang tua dari ibuku.

Bagaimana kabar ayahku? Ia baik, pekerja keras, dan sangat menyayangi aku. Melihatnya pulang bekerja, aku hanya ingin tidur atau berpura-pura tidur sehingga ia akan menggendong dan mengelus lembut pipiku. Ia tidak akan bertanya banyak hal karena ia tahu aku sedang tertidur.

Keluargaku bukan keluarga yang sangat berada. Namun, mereka diketahui banyak orang. Mereka adalah orang-orang baik yang dengan kebaikannya, mereka banyak dikenal. Mereka banyak membantu orang, sesekali mereka pun dibantu orang.

Mungkin tidak ada yang spesial. Tapi, aku percaya bahwa keluargamu akan selalu spesial untukmu dan keluargaku akan selalu spesial untukku. Mungkin hingga sekarang kamu belum merasakannya, biarlah hingga suatu saat kamu merasakannya, syukuri saja keadaanmu saat ini, seperti aku yang masih bersyukur karena napasku.

Derap LangkahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang