Licensia a Lofa (WangXian) XII

8.8K 1K 66
                                    

Tanpa Edit, Miss Ty bertebaran. Ingatkan Yuuki kalau ada salah ketik, istilah atau penulisan nama ya, biar Yuuki edit.

OOC!

♥♥♥

♥♥♥

♥♥♥

Ketika Wei Wuxian bangun Lan Wangji sudah tidak berada di sampingnya. Udara dingin dan lembab berhembus masuk dari jendela yang terbuka lebar menampakkan pemandangan danau teratai berlatar cahaya senja dengan semburat jingganya yang malu-malu.

Wei Wuxian mendudukan dirinya, merasakan serangan nyeri yang berasal dari lubang penglepasannya. Wei Wuxian selalu merasa tubuh Mo Xuanyu adalah tubuh yang lembut, halus polos dan sensitif. Setiap kali Lan Wangji menyentuhnya, tubuh Mo Xuanyu yang ia tempati akan langsung memberikan reaksi, panas membakar dan perasaan ingin dipuaskan. Wei Wuxian menyukai perasaan itu namun konsekuensi yang harus ia terima adalah kelelahan sesudah berhubungan panas dengan Lan Wangji. Tubuh Mo Xuanyu terlalu lemah dan rapuh bila harus mengimbangi kebuasan seorang Lan Wangji.

Tersenyum bodoh mengingat bagaimana menyenangkannya saat Lan Wangji mencintainya, Wei Wuxian segera berdiri, memakai celana pendek dan kemeja kotor lan Wangji yang masih berada di atas lantai. Mengki pun agak aneh melihat kamar tampak sedikit berantakan –dengan adanya baju yang berserakan− Wei Wuxian tidak terlalu memikirkannya. Mungkin Lan Wangji harus menyelesaikan urusan penting sehingga tidak sempat membereskan kekacauan yang mereka buat.

Wei Wuxian sedang mengancingkan kancing kemeja asal-asalan ketika suara Jiang Cheng datang dari luar pintu.

"Wei Wuxian, kau sudah bangun?"

"Ya." Jawab Wei Wuxian. Usai ia menjawab pintu segera dibuka dari luar. Sosok Jiang Cheng yang sekarang lebih tinggi dari dirinya –Tubuh Mo Xuanyu sedikit lebih pendek− berdiri di mulut pintu dengan tatapan menyelidik dan wajah galaknya.

"Tak tahu malu!" Jiang Cheng menyalak ketika matanya menangkap tanda kemerahan yang memenuhu leher dan dada Wei Wuxian yang belum selesai mengancingkan kancing kemejanya. Mata Jiang Cheng menyipit ketika menyadari ada bekas yang tersebar pada paha Wei Wuxian, jejak cinta dan entah apa lagi. Jemarinya terkepal merasakan sensasi panas yang memenuhi dada dan kepalanya.

Wei Wuxian mencibir, melipat kedua tangannya di depan dada, bersidekap dan menatap Jiang Cheng tanpa minat. "Ada apa mencariku? Dimana Lan Zhan?"

"Pergi!"

Cara Jiang Cheng menjawab seperti sedang mengusir tersebut membuat Wei Wuxian meringis, semakin tua usianya semakin galak dan sadis pula Jiang Cheng. "Lalu... kenapa kau mencariku saat Lan Zhan pergi?" Wei Wuxian memasang senyum genit menggodanya, berjalan perlahan ke arah Jiang Cheng, ingin memberi pelajaran pada saudaranya yang semakin galak dan garang tersebut.

Diluar dugaan, Jiang Cheng justru menangkap pinggang Wei Wuxian, memeluknya erat. Wei Wuxian yang terkejut atas sikap tidak terduga Jiang Cheng segera mendorong dada saudara angkatnya yang terasa bidang dan keras, Wei Wuxian menyadari bahwa saudaranya ini benar-benar sudah tumbuh menjadi pria dewasa.

"Tubuh Mo Xuanyu ini lemah, bahkan Jin Ling lebih kuat daripada Mo Xuanyu. Jadi berhenti bermain-main denganku, Wei Wuxian!" peringatan itu disampaikan Jiang Cheng dengan suara rendah penuh penekanan, "Atau aku akan melahapmu sekarang juga."

Saat pelukan Jiang Cheng melonggar, Wei Wuxian segera melepaskan diri dan berjalan ke belakang, menjaga jarak sejauh mungkin dari Jiang Cheng. Ia masih belum melupakan rasa yang diberikan Jiang Cheng saat mencium dirinya ketika berada di Koi Tower.

"Kita perlu bicara!" ucap Jiang Cheng.

"Soal apa?"

"Aku baru saja mendapat telpon dari Lanling, mobil yang dikendarai Jin Zixuan semalam menghilang."

Licensia a Lofa (WangXian) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang