four

18 3 3
                                    

Seoul, South Korea

[song: hard to say goodbye—bae jinyoung]
(idk kira" cocok atau gak)
bacanya pelan" biar kerasa sedihnya :"

"Dokter! Pasien sekarat dok!" teriak salah seorang suster yang sedang berada di ruang rawat inap seorang pasien perempuan.

Tak lama kemudian, seorang pria paruh baya dengan pakaian putihnya langsung masuk kedalam ruangan bersama beberapa perawat lainnya. Ia langsung menangani seorang wanita cantik yang sedang sekarat itu. Sesekali dokter melirik kearah layar komputer yang menampilkan detak jantung lemah si pasien. Semakin lemah, lemah, dan akhirnya hanya tinggal garis lurus dengan bunyi 'titt' yang panjang.

Dokter menghela napas, ia mengecek denyut nadi di pergelangan tangan, leher, dan mencoba untuk merasakan napas dari hidung, namun ia benar-benar sudah pergi untuk selama-lamanya.

"Umumkan kematian pasien, Jeon Alessa, 24 tahun, pukul 16.30 PM" ujar sang dokter pada salah seorang perawat. Dokter itu keluar ruangan lalu para perawat langsung mengurusi jasad Alessa.

Kalian bertanya dimana Bangtan Boys? Mereka sedang ada dalam perjalanan ke rumah sakit. Dengan Jin yang menyetir ugal-ugalan karena mereka semua khawatir.

Sesampainya disana, mereka bertujuh langsung masuk. Tapi langkah mereka terhenti ketika melihat sebuah ranjang dengan seorang gadis berbaring diatasnya. Wajahnya ditutupi dengan kain putih. Jin langsung menghampiri kedua perawat yang membawa gadis itu.

"I-Ini Al-Alessa?" tanyanya sedikit takut dan dalam hati ia berharap si perawat menjawab tidak.

"Ya, ia baru saja meninggal lima belas menit yang lalu," jawab salah satu perawat tersebut.

Seketika Jin membeku, rasanya ada ratusan ribu panah yang menusuk hatinya bersamaan. Tangannya yang terasa kaku tergerak untuk membuka kain putih yang menutupi wajah gadis itu. Benar, itu adalah wajah Alessa.

Saat itu juga air mata mengalir dari matanya. Ia mengusap pipi dingin Alessa. Jin menunduk lalu menyeka air matanya yang mulai deras. Sedangkan keenam saudaranya yang lain langsung mendekat untuk menenangkan Jin sekaligus melihat Alessa untuk terakhir kalinya.

"Noona-ya ... Kenapa kau meninggalkan kami secepat ini?" Jungkook ikut menangis bersama dengan yang lainnya.

"Buka matamu! Kenapa kau pergi? Tidakkah kau mau melihat kami sukses dan tersenyum bersama kami lagi?" Taehyung tidak bisa menahan air matanya dan akhirnya ia ikut menangis juga.

Suga, yang biasanya selalu mencoba menyembunyikan kesedihannya, sekarang ikut menumpahkan air matanya karena ia tidak bisa menahan rasa sakit saat ditinggalkan Alessa. Ia mencoba menutupi air matanya dengan cara menyeka air mata tersebut saat baru menetes. Ia sangat sedih.

"Maaf, tapi kami hendak membawa Alessa terlebih dahulu sebelum dibawa pulang," ujar perawat.

Alessa dibawa. Bangtan Boys duduk di kursi kosong sambil menunduk dan larut dalam kesedihan masing-masing.

"Aku sudah menduga ini akan terjadi," lirih Jin.

Taehyung yang duduk disampingnya mendengar perkataan Jin dengan jelas, lalu ia menatap Jin, "Apa maksudmu?"

"Jadi ... "

BTS' dorm

Saat itu Jin sedang bersiap-siap karena ia dan keenam saudaranya akan ke rumah sakit. Wajahnya tidak menampilkan senyum sedikitpun, wajahnya datar dan sedikit sedih. Ia berdiri didepan cermin setinggi tubuhnya sambil menatap pantulan dirinya sendiri untuk beberapa menit. Namun tiba-tiba vas bunga yang ditempati bunga lily putih yang merupakan bunga favorit Alessa terjatuh dan Jin langsung menagkapnya.

'Hahh ... Aku sudah menduga ini'

'Rest well, Jeon Alessa'

Back to hospital

"Aku ingin memberitahu hal itu kepada kalian, tapi aku yakin kalian tidak akan mau percaya," kata Jin.

Para member tidak menjawab dan lanjut merenung. Kepergian Alessa sangat menyakiti hati mereka bertujuh. Menurut mereka, Alessa adalah saudara mereka yang sangat baik dan selalu bisa menghibur mereka dalam keadaan sesedih apapun.

***

Alessa sudah dikuburkan siang tadi, kini ketujuh member sedang berada di sebuah pantai dibawah bukit tempat dikuburnya Alessa. Pantai itu sudah pernah mereka kunjungi sebelumnya dan mereka sering liburan kesana bersama Alessa dulu. Mereka duduk di bebatuan yang agak jauh dari bibir pantai. Namun tidak untuk seorang pria yang kini berdiri diatas sebuah tangga besi yang letaknya lumayan tinggi dan bisa bahaya jika ia jatuh kebawah.

Ya, Kim Seokjin. Ia merupakan yang paling terpukul dan yang paling depresi setelah Alessa meninggal. Ia sudah melakukan beberapa percobaan bunuh diri, seperti minum obat-obatan, tidak makan selama beberapa minggu, terus mengurung diri dalam kamar, minum minuman beralkohol, dan bahkan menyayat lengannya sendiri. Untungnya para member selalu menyelamatkannya dan Jin akan membiarkan mereka melarangnya karena ia hanya akan menatap tembok dengan tatapan kosong.

'Should I following you?'

'Haruskah aku terjun dari sini dan bertemu denganmu disana?'

Brukkk

***
demi apa gue nulisnya sambil denger lagunya baejin jadi tambah mewek :')

To Be Continued...

love yourself Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang