(1)

27 1 1
                                    

"Selamat pagi ma, pa" sapa seorang gadis cantik yang sedang menuruni tangga

"hm" hanya itu yang keluar dari bibir kedua orang tuanya.

"Zuri boleh ga sarapan disini? bareng mama dan papa" tanya Zuri sopan

"duduk aja, saya dan papamu akan berangkat sekarang"

kata Dlina tanpa melirik anak bungsunya itu dan langsung pergi keluar rumah mewahnya begitu saja bersama dengan suaminya.

Zuri tersenyum menahan rasa sakit yang setiap hari ia rasakan, mengapa orang tuanya selalu bersikap dingin kepadanya

Apa salah dia, dari dulu sampai saat ini ia tak pernah mendapat kasih sayang dari mereka.

"Non, bibi mau ke pasar dulu ya kunci mobil non Zuri ada di meja ruang tamu hati hati ya bawa mobilnya Assalamualaikum" pamit Bi Lala ramah

"Ok bi makasih, Waalaikumsalam"

Jawab Zuri sedikit berteriak karena Bi Lala sudah keluar rumah

Hari ini adalah hari pertaman Zuri menjadi anak kelas 10 di salah satu SMA favorite di Jakarta,

Zuri itu terkenal pintar semenjak dia smp,

sering ikut olimpiade dan berbagai lomba dan yang pasti amat sangat jarang kalah

Namun orang tuanya juga tak kan peduli tentangnya

Tak pernah sekalipun Dlina dan Azam mengucapkan selamat atau tersenyum bangga dengan prestasi anak bungsunya itu

Akan tetapi Zuri akan terus berusaha untuk membanggakan kedua orang tuanya.

*****

"ZURIIIIII OMAGAAH GW SENENG BANGET BISA SATU SEKOLAH LAGI SAMA LU AAAAAAAAA"

Teriak Caca, sahabat Zuri sejak kelas 4 sd.

Caca tau apa yang dialami Zuri selama ini.

Dan yang pasti ia sangat menyayangi sahabatnya itu.

"iyaa ca gw juga seneng banget" jawab Zuri sambil memberikan senyum manisnya

"yaudah ayo ke kelas" kata Caca yang di balas anggukan oleh Zuri

"10 D yey kelasnya deket tangga so bisa liat kakel cogan lewat deh"

Kata Caca semangat "lu tuh mengikirnya cowok mulu inget perjuangan kita masuk sini" ujar Zuri

"iya riii iyaa"

"eh kelasnya udah rame aja"

"yaiyalah udah jam 7 ri"

"eh iya ya, gw gak nyadar dah jam segini"

"iyain aja eh kita duduk di baris ketiga aja ya"

"Ok sip" balas Zuri

Bel berubunyi menandakan sudah masuk jam pelajaran pertama, ya seperti biasa dihari pertama hanya perkenalan saja.

riiingg'

bel yang ke 4 ini menandakan sudah waktunya istirahat

Ada yang ke kantin, ada yang main hp di luar kelas, ada yang ngerumpi di depan koridor, ada juga yang tidur di kelas

Sedangkan Zuri dan Caca lebih memilih untuk makan di depan kelas

Sebenarnya itu ide Caca karena dia ingin melihat cogan yang naik ataupun turun tangga

"Ri Zuri Ririiii ih Zuri lu mah ih udah dong baca novelnya" rengek Caca

"kenapa si ca jangan ganggu lagi seru nih"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear Syden Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang