Pagi itu adalah hari pertama masuk sekolah menengah atas setelah libur panjang.
Seperti biasa, murid berseragam terlihat membanjiri jalan menuju sekolah mereka masing masing, baik dengan alat transportasi pribadi atau sekedar berjalan kaki.
Namun, tiba tiba semua orang itu menyingkir dan membuka jalan seperti sebuah keharusan, diikuti dengan mobil mewah berwarna merah yang baru-baru ini launching bermerk Honda NSX sporcar hybrid.
Bahkan sekali melirik pun seorang manusia pasti tau, itu bukanlah sebuah mobil yang bisa dibeli dan dipakai oleh sembarangan orang.
Tidak sedikit mata yang memandang kagum pada mobil yang melewati mereka itu.
Mikayla Aljefri, keluar dari mobil merah menyala nya setelah memarkir kendaraan roda empat itu dengan apik.
Kaki itu menapak tanah dengan indah lengkap bersama sepasang sepatu branded.
Kayla, turun sambil mengibas rambut.
Kacamata hitam yang masih terpasang di wajahnya menambah kesan luar biasa saat mata melihat.
Bak putri, Kayla berjalan tanpa mem perdulikan apapun bahwa semua orang disana sedang menatap.
Siapa yang tidak mengetahui seorang Mikayla Aljefri?
Adakah yang menunjuk diri?Sepertinya tidak ada.
Mikayla Aljefri adalah putri tunggal dari seorang pendiri 6 perusahaan besar Aljeif Group dan akan semakin terus berkembang.
Mikayla lah pewarisnya.
¿
Kayla duduk di bangku nya dengan tenang memejamkan mata sambil mendengar lagu lewat earphone yang terpasang di kedua telinganya.
Kayla tidak memiliki teman, lebih tepatnya dia yang tidak mau memiliki.
Tidak sedikit yang mendekat, tapi sikap dingin Kayla membuat mereka gentar dan menyerah.
Bagi Kayla hanya sedikit orang orang baik di dunia ini, karna itu yang tulus mungkin hampir tidak ada.
Seandainya pun ada, Kayla merasa dirinya sendiri pun tidak cukup baik untuk menerima orang-orang tulus dihidupnya, yang mungkin orang itu akan tersakiti sebab kecewa karna dia tidak seperti yang diharapkan.
Bahkan Kayla kerap kali kecewa dengan dirinya sendiri.
.