8.

8 2 0
                                    

Di kantin

Alvaro dan teman-temannya memasuki kantin, mereka duduk di salah satu bangku yang kosong.

"Kali ini biar gue yang pesen, lo semua mau pada pesen apa? " Tanya kenzo ke Alvaro dan Steven.

"Gue Es rasa melon makannya bakso, inget!! " Ucap Steven.

"Kalo gue bakso minum nya es teh, ya" Ucap Alvaro masih sibuk dengan game di hpnya.

" Siap!! Pesanan akan segera diproses"kata Kenzo dengan nada bicara.

"Muka lo cocok jadi pelayan zo, hahahaha" Ucap Steven sambil tertawa.

Kenzo tidak menggubris ucapan Steven, dia langsung memesan pesanannya. Ketika Kenzo sedang memesan pesanannya, dia melirik ke sebelahnya ternyata ada Nasya sedang memesan bakso juga.

" Hai syaa, sendirian ?" Sapa Kenzo, lalu bertanya.

" Eh Kenzo, engga itu ada tasya sama kania"jawab Nasya sambil menujukan ke arah dimana temannya berada.

Kenzo hanya menjawab dengan anggukan. Stelah pesenannya sudah jadi Kenzo pamit kepada Nasya.

" Sya, gue duluan yah, ouh iya titip salam untuk Tasya oke" Ucap Kenzo dengan sumringah.

"Pasti gue salamin dong " Jawab Nasya sambil tersenyum.

Kenzo kembali ke tempat setelah selsai berbicara dengan Nasya.

" Yuhu, Pesenan sampai , ouh iya var tadi gue ngobrol sama cewe lo"ucap Kenzo di sela menuangkan saos ke makanannya.

"Lo ngapain ngobrol sama nasya, awas aja lo, nikung temen! " Jawab Alvaro dengan serius sambil meletakkan hpnya dan bangkit dari kursi.

"Mau kemana lo? " Tanya Kenzo. Tapi tidak dijawab Alvaro.

" Paling ke nasya " Jawab Steven dengan santai. Kenzo hanya mangut-mangut. Dan melanjutkan memakan makanannya.

" Sya, ikut gue yuk. " Ucap Alvaro tiba-tiba dateng. Nasya mengernyit bingung.

"Apaan sih lo var, gajelas dateng-dateng langsung ngajak pergi, lo ga liat gue lagi mau makan sama temen-temen? " Jawab nasya dengan ketus.

"Udah ikut aja, yok" Ucap Alvaro seraya menarik tangan Nasya. Nasya hanya pasrah ditarik oleh Alvaro entah mau pergi kemana. Ternyata Alvaro mengajaknya menuju kelas nya si Nasya.

"Duduk, sya. " Ucap nasya. Nasya hanya menurut.

"Ada apa sih var? " Tanya Nasya.

"Engga papa sya, cuman pengen berdua sama kamu aja" Ucap Alvaro dengan lembut. Nasya bersandar di pundak Alvaro, dia nyaman dengan posisi seperti ini. Alvaro perlahan memegang tangan Nasya dengan lembut dan berkata

"Sya, jujur yah aku engga suka kamu deket-deket sama cowo lain ya entah itu temen kamu atau siapapun kecuali keluarga kamu sama aku. " Ucap Alvaro melembut.

"Terserah deh, kenapa sekarang kamu jadi posesif banget,kamu tau kan aku itu ga suka di atur" Jawab nasya.

"Ya aku engga suka aja" Bales Alvaro.
Nasya hanya diam, dia bingung dengan sikap Alvaro sekrang yang semakin posesif. Mereka larut dengan keheningan diantara keduanya dan akhirnya belum tanda masuk sudah berbunyi. Dan anak-anak pun sudah mulai memasuki kelas.

"Ya udah aku ke kelas yah, belajar yang serius" Ucap Alvaro.

"Iya, Hati-hati" Jawab Nasya.
Waktu pelajaran sudah habis, Anak-anak berhamburan keluar dari lingkungan sekolah. Nasya berjalan keluar kelas, tiba di dekat gerbang dia menhampiri Alvaro di dekat gerbang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Unwanted FarewellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang