Sebatas "PERNAH"

86 3 0
                                    

Perlahan kau jauh.
Perlahan kau menghilang.
Perlahan kau acuhkanku.
Perlahan pula kau hancurkan segala harapanku.
Semua kau lakukan perlahan berharap aku tidak menyadarinya.
Tapi ternyata,dengan semua sikapmu yang perlahan pergi itu justru aku lebih menyadarinya.
Terima kasih telah membuatku sadar diri,
jika kini kehadiranku tidak diinginkan lagi.
Jika kini bukan pesan singkat dariku lah yang selalu kau nanti.
Dan jika kini bukan aku yang memenangkan hatimu lagi.
Terima kasih karena pernah membuatku bahagia,
pernah membuatku merasa sempurna.
Pernah memujiku seakan-akan aku punya segalanya.
Tapi semua itu kini hanya sebatas "PERNAH".
Aku tidak marah, apalagi menyesal.
Aku hanya kecewa,
karena seharusnya kau jangan pernah berjanji tidak akan pergi.
Ia hanya itu.
Untuk semuanya,
terima kasih
Aku pamit.

Kertas Putih Yang Tak Lagi BersihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang