page | last

97 11 1
                                    

24 Desember 2019 - 25 Desember 2019

"Jadi semua perkataan gue bener kan?"

Untuk kali ini, gue membenarkan ucapan Yohan.

Tadi pas mau tidur, Yohan tiba-tiba telpon. Mau ketemu katanya. Dan ketemunya di lantai 5 gedung sekolah.

Gue kira mau ngapain, ternyata dia cuma mau menikmati angin malam sambil ngobrol. Dari sekian banyak obrolan kami, ada satu yang paling gue ingat.

"Di dunia ini, nggak ada satu pun manusia yang tulus"

Gue paham, secara nggak langsung Yohan menyatakan kalau dia pun berteman sama gue nggak tulus. 

"Gue pernah ada di posisi lo. Dan cara gue melepas semua beban hidup gue adalah dengan cara mengejar angin"

Setelah ngomong gitu, Yohan pergi.

Mengejar angin?

Apaan coba. Makin nggak jelas aja dia tuh. 

Btw, gue nulis ini diari juga masih dilantai 5 sekolah. Adem banget disini. Walaupun musim dingin, tubuh gue menghangat. Berasa disinari cahaya bulan purnama. 

Tiba-tiba gue kangen mama. Kangen papa. Kangen suasana keluarga yang biasanya rame. 

Gue kangen Kak Myungsoo yang selalu ada buat gue. Kak Myungsoo yang nggak gila kerja kayak sekarang. Gue kangen hidup gue yang dulu.

Kemudian gue sadar, sudah seberapa jauh gue berubah dari diri gue yang sesungguhnya? Atau mungkinkah ini diri gue yang sesungguhnya?

Cha Junho yang mulai nggak peduli dengan orang-orang disekitar.

Dan saat gue nulis ini pula, tiba-tiba angin kencang bertiup dari selatan. Detik itu pula gue paham maksud 'mengejar angin' yang Yohan ucapkan.

Oiya, ini halaman paling menegangkan yang gue tulis. Kenapa?

Karna gue nulisnya dipinggir pagar, salah langkah dikit kedepan, otomatis gue jatoh kebawah.

Ah, sudah jam 00.00

MERRY CHRISTMAS

-Cha Junho

Dear Diary | Cha JunhoWhere stories live. Discover now