Namaku samsul wawan, usiaku dua puluh lima tahun dan aku sudah menikah dengan wanita asli Ponorogo dan di karuniai dua anak perempuan kembar. Yang pertama aku beri nama Ainun islamy dan kedua aku beri nama Auliani islamy. Mungkin tak terlalu bagus tapi itulah yang bisa aku berikan, sebenarnya aku tidak benar-benar memberikan nama-nama itu. Orangtuaku sekaligus kakek mereka.yah, Untuk cucu-cucunya yang cantik dan imut apa yang tidak, semuanya ya.
Pekerjaanku ialah sebagai seorang pemburu ular dan hewan lainnya yang membahayakan penduduk desaku dan desa sebelah, aku bergabung dengan kelompok pemburu yang dipimpin oleh seorang penjinak binatang dari desaku. Jumlah kami tak menentu, terkadang orang yang memang bergabung dalam kelompok itu dan terkadang juga asa pemuda yang memberikan antusias mereka untuk sekedar membantu dan juga magang kerja sambil mengisi kekosongan waktu mereka.
Telah lima tahun aku bekerja sebagai pemburu ular, aku pun dijadikan oleh pemimpin kelompok sebagai orang kepercayaan. Setiap ada tugas ke luar desa aku selalu memimpin rombongan kelompok, pemimpinku atau bisa dipanggil 'kangmas' oleh kebanyakan orang di desaku ini bernama patih rasyid. Ia adalah seorang pria yang sangat ahli dalam urusan mengatasi banyak masalah yang berhubungan dengan binatang baik yang termasuk hewan jinak sampai yang paling liar pun dapat diatasnya. Sungguh mengagumkan.
Yang lebih mulengagumkan lagi, ia pernah menenangkan sapi yang sedang mengamuk ketika tengah ingin disembelih sebagai hewan kurban idul adha hanya dengan meraba dan mengusap serta memijit sedikit bagian kepalanya sampai seketika sapi itu tidak memberontak lagi, menolak untuk disembelih. Tapi, itu sudah tiga tahun lamanya dari sekian banyaknya tugas yang kami terima baru kali ini aku, patih, dan yang lainnya meneliti salah satu hutan yang konon banyak sekali dihuni oleh lebih dari sepuluh spesies ular liar. Sampai-sampai membuat warga sekitar menjadi resah dan gelisah serta khawatir akan bahaya yang mengancam mereka suatu saat nanti.
arak hutan itu dari pusat desa kami adalah hampir satu kilometer. Perjalanan pun kami mula, dengan berbagai persiapan berupa senapan alat jerat, karung, dan parang jika kami perlu membunuhnya dan karung untuk menangkap mereka dan menjual kulit mereka untuk dijadikan produk-produk yang berasal dari beberapa spesies mereka.
Kami berangkat mengendarai mobil berburu kami yang sudah kami gunakan sejak dulu, dari sinilah aku dan patih mendapatkan peristiwa dan pengalaman yang sangat mencekam mengerikan dan sekaligus berbau gaib yang belum pernah kami alami sebelumnya sangat menyebalkan dan selalu membuat aku ketakutan, marah, sedih,bercampur aduk saat kapan saja aku mengingatnya. Akan tetapi, sumpah!!Aku akan menghentikan ini sesegera mungkin sebelum korban jiwa desa godong ijo semakin bertambah dan hasil bumi kami semakin berkurang dan ternak kami semakin banyak yang mati karna dimangsa ular ular yang tak lazim itu. Lihat saja. Aku akan cari bantuan guna menghentikan segala kejadian yang telah menimpa warga, teman, sahabat serta keluargaku yang aku sayangi.Begitu aku masuk kedalam hutan tersebut, aku bisa merasakan ada yang mengawasi pergerakan kami semua. Seperti ada yang mengintai dan mengincar kami yang sedang fokus mencari sarang dan tempat tinggal mereka yang lainya. Aku bisa
Merasakannya membuat firasatku tidak enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ADVENTURE OF USTAD DZULKIFLI
Short Storynamaku samsul wawan, aku berkerja sebagai pemburu ular di sebuah desa, suatu hari aku dan rombonganku mengalami kejadian yang sangat janggal. Dimana semua anggota kelompok pemburu itu tersesat di tengah hutan aneh yang ternyata dikuasai oleh seseor...