☀️☀️☀️
Surya perlahan tenggelam ditelan cakrawala. membiarkan hamparan biru gelap itu membiaskan kilaunya. Indah, siapa pun Yang melihatnya pasti terlena.
Gadis itu menatap lurus kedepan. Membiarkan retina nya menangkap luas hamparan biru terang terkikis cahaya jingga. Semilir angin menerpa wajahnya pelan, namun jelas ia rasakan. Aletta memilih diam, Karena memang itu satu satu nya pilihan. namun jika Di ijinkan, ingin sekali rasanya berteriak pada takdir Yang tak pernah berpihak padanya.
Banyak hal yang ia lalui, Dari Luka menjadi bahagia. Dari perjuangan Yang menurutnya sia sia. bukan seperti ini yang diinginkannya. Dadanya seperti diremas, tak ada senyum yang menghias wajahnya. Hampa, pasir yang ia pijaki seakan tak terasa.
Gadis itu ingat bagaimana dingin yang berhasil Di luluhkannya, dengan perjuangan pastinya. Aletta tersenyum getir, Satu kejadian yang terus menerus terputar seperti film yang mengganggu pikiran gadis itu.
Reyhan tersenyum lembut padanya, tulus, tanpa paksa. rasanya, untuk melangkah sejengkal saja, tak akan mampu ia lakukan, begitu juga dengan aletta. Dari awal harusnya Aletta sadar, cowok itu memang bukan untuk dia. Harusnya ia tidak perlu berjuang sejauh ini
"Maaf."
satu kata Dari cowok itu tak bisa membuat gemuruh di dadanya reda. Dari sudut Mata hazelnya, Kristal bening lolos begitu saja. Kalimat Reyhan tak bisa Lepas Dari kepalanya. Bagaimana cara cowok itu menatapnya Dan mengatakan bahwa semua akan baik baik saja lalu berjalan semestinya. Namun keadaan berbanding sebaliknya.
Kini hanya Ada dua manusia Yang dipisahkan. entah bagaimana mereka melangkah kedepan, jika memang ditakdirkan, mereka Akan berjalan untuk saling menemukan.
"Gue yakin banget ta, Takdir Tuhan nggak pernah Salah. Kalo emang lo buat gue dan gue buat lo. Gimanapun keadannya, kita pasti bisa sama Sama lagi. I'll be wait for you Aletta rahma Andira. Cause i believe, you're my DESTINY"
Gadis itu tersenyum, mencoba mengahalau air Mata yang lagi lagi hampir jatu membasahi pipinya. Mau sekeras apapun Aletta mencoba, mereka memang tidak Di takdirkan bersama.
Cahaya jingga itu mulai tenggelam ditelan hitam, gadis itu melangkah meninggalkan pantai dengan langkah Yang gontai. Kepala nya mendongak saat menyadari Ada Yang menghalangi jalannya. Ia tersentak,
"Kamu?"
☀️☀️☀️
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Teen FictionSecangkir kopi tak mampu menggambarkan pahitnya. Aletta berkali Kali mengais tumpukan cahaya pada redup yang telah menenggelamkan cintanya. Bagi Aletta, Reyhan adalah perjuangan. Perjuangan Yang ujungnya tak akan pernah ia temukan. Semakin Dalam ga...