SATU

20 3 1
                                    


Awal masuk sekolah mungkin banyak ditunggu-tunggu oleh sebagian besar siswa. Sekolah baru, teman baru, seragam baru, dan hal baru lainnya. Tapi tidak dengan Sandhya. Ia merasa biasa saja dengan sekolah barunya, sepeti tak ada hal yang spesial. Ia memasuki area sekolah dan menuju ke aula dengan wajah datar. Ya, hari ini pertama masuk sekolah dan hari pertama kegiatan MPLS dilaksanakan.

Sesampainya di aula, Sandhya mencari nama kelasnya, X IPA 6. Setelah melihat nama kelas, ia duduk di kursi yang kosong. Banyak teman-teman yang ingin berkenalan dengannya. Namun, Sandhya hanya menjawab seperlunya. Sempat terlintas di benaknya bahwa ia tak ingin memiliki teman.

Tiba-tiba ada teman satu kelasnya yang duduk di sebelahnya.

"Hai, kamu Sandhya ya? Kenalin aku Myra," katanya sambil mengulurkan tangannya.

Sandhya mengerutkan dahi, Bagaimana ia bisa tahu namaku?

Sandhya menerima uluran tangan itu, "Iya. Btw, kok bisa tahu namaku?"

Myra hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Sandhya.

Panitia-panitia MPLS bergantian untuk mengisi acara MPLS hari pertama tersebut. Sandhya tampak bosan dengan dengan suasana ini. Ia mengamati sekitarnya. Karena duduk di pojok paling belakang Sandhya dapat dengan leluasa melihat semua teman-temannya. Pandangannya menyapu seluruh ruangan. Hingga ia menangkap sosok yang tak asing baginya, laki-laki yang duduk agak tengah, mengenakan kacamata, dan menyampirkan hoodienya di belakang kursi.

"Sandhya, Sandhya! Ada kakel yang ganteng!" seru Myra tiba-tiba.

Sandhya yang terkejut dengan perlakuan Myra membelalakkan matanya dan mengikuti arah pandang gadis itu.

Biasa aja, batin Sandhya.

"Eh iya, cie cie falling in love in first sight nih," balas Sandhya untuk melegakan temannya.

Karena hari sudah menjelang sore, kegiatan MPLS pun selesai. Siswa baru diperbolehkan pulang. Sandhya menarik napasnya lega. Seakan sudah keluar dari penjara yang menjebaknya.

Sandhya menunggu jemputan sambil membaca buku kesayangannya Albuk 11:11 karya Fiersa Besari. Tak lama kemudian, sopirnya datang untuk menjemputnya. Dalam perjalanan pulang, ponsel Sandhya bergetar.

Zoeline:

'Sandhya! How was your first day?'

'Temen SD ku juga ada yang di sana lho, namanya Tara.'

'Salam dong buat dia'

'Semoga kamu bisa temenan sama Tara ya!'

Sandhya:

'Today is b aja'

'Hah? Tara yang mana?'

'Kamu gimana sekolahnya? Udah dapet temen belum?'

Tak terasa, mobil yang ditumpanginya sudah memasuki halaman rumah. Sandhya segera turun dan masuk rumah.

Kala SenjaWhere stories live. Discover now