3

24 4 0
                                    

"Kenalin, Jimin."

Jimin ngarahin tangannya ke gue, mau jabat tangan gitu. Ala-ala orang baru kenalan gitu lah wkwk.

Gue baru aja mau bales jabatan dia tapi Jeon langsung nepis tangan Jimin.

"Gausah pegang-pegang cewek gue." Ucap Jeon.

Jimin cuma masang muka datarnya tapi matanya sinis ke Jeon.

Jeon yang nyadar juga bales sinis ke Jimin.

"Apa lo?" Kata Jeon.

Setelah ngomong gitu Jimin langsung buang muka dari Jeon.

Gue terkekeh melihat mereka berdua, dasar JJ.

"Btw.. gue Ralyne, panggil aja Ral." Ucap gue ke Jimin.

Jimin langsung senyum nanggepin ucapan gue.

"Nomer teleponnya neng?"

"HEH!" Jeon ngasih tatapan deathglare nya ke Jimin.

"Yaelah." Jimin sinis lagi ke Jeon.

"Gitu doang juga." sambung Jimin.

Gue cuma bisa menatapi tingkah lucu mereka

"Udah yuk sayang? pergi dari sini." Jeon narik gue.

"Hih, sono pergi." Kata Jimin sebel.

Gue cuma mengikuti langkah Jeon.

"WOI LAH ANJIR INI ES KRIMNYA BAYAR DULU!"

:).

Jeon cuma lanjutin langkahnya dan gak ngejawab Jimin.

Untung sayang.

"Sayang, itu gimana bayar duluuu." Ucap gue.

"Halah gak usah." Ucap Jeon

"Ih kok gitu sih." Gue menatap aneh ke Jeon.

"Dulu dia banyak utang ke aku." Jeon rada ngecilin suaranya tapi gue masih bisa ngedenger.

Gue terkekeh kecil lagi.

Jeon gandeng gue selama perjalanan, kali ini kita ke tempat parkir.

"Hm, mau balik?" Tanya gue.

"Nggak." Kata Jeon.

"Lah terus mau kemana?" Tanya gue lagi.

Jeon masang muka om pedonya itu.

Kan ngeri.

"Hotel."

Anjir ni anak bener-bener.

"Ngapain dih." Tanya gue.

"Main kuda-kudaan lah." Ucap Jeon.

"IH" Gue memukul tangan dia.

Jeon cuma ketawa gede di parkiran, untung sepi.

Dia emang receh banget.

"Bercanda sayang." Katanya, abis gitu dia bukain pintu mobil buat gue.

Gue masuk ke mobilnya dan cuma ngikutin kemana mau dia.

Dia masuk juga ke mobilnya dan mulai ngejalanin mobilnya.

"Sayang.."

"Hm?" ucap gue tanpa menatap dia.

"Ada yang mau aku ucapin nih.." Ucap Jeon.

Dia kadang ngagetin kan? jadi gue was-was dia mau ngomong apa.

"Apaa??" Gue tetep gak tatap dia.

"I Love you." Ucap Jeon.

Gue menatap dia dan senyum sebentar.

"Love you more." Ucap gue lalu menyibukan diri lagi.

"Ih kok gitu sih." katanya.

"Kenapa?"

"Kalo orang ngomong liatin kek orangnya kek." Ucap Jeon.

Bau-bau dia bakalan ngambek dong.

Dia emang gitu gak suka di diemin, serasa gak di anggep katanya wkwk.

Ngambekan banget dia itu, gatau kenapa.

Yang penting gue sayang.

Aciaaa.

"Iya-iya, I Love you too sayang" Ucap gue sambil menatap dia dan ngasih dia senyum.

"Senyumnya gak ikhlas tuh." Ucap Jeon.

Gue makin senyum ke dia, gregetan.

"Iya ini aku udah senyum loh." Ucap gue.

Dia cuma diem aja.

BODO AMAT.

"Ini mau kemana dah." Tanya gue.

"Ke pelaminan aku dan kamu sayang." Jawab Jeon.

Bohong mulu emang dia mah, untungnya gapernah janji.

"Halah."

"Kan katanya tadi minta di nikahin." Ucap Jeon.

"Yakali nikah sore-sore kek gini." Ucap gue.

"Yaudah ke KUA."

Apa bedanya bambang.
Tujuannya aja tetep buat nikahin gue.
Duh si bambang minta di tabok.

Pake bibir.

Iya nanti wkwk.

"Bodo amat Jeon." Ucap gue.

"Iya aku ganteng." kata Jeon.

"Buluk kek gitu." Jawab gue sambil nunjuk muka dia.

Namanya juga orang kepdan tingkat akut, kemana mana juga pasti pd.

Dasar.

Author tau kalian pasti nyider wkwk.
gapapa yg penting kalian dpt hiburan hiyaaa.

jeon;jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang