Ara hanya lah manusia biasa yang bermimpi wajar yaitu hidup normal namun sepertinya mimpi seperti itu sulit sekali di wujudkan,mengingat ia di desak oleh dua orang pria yang sejujurnya tidak di inginkan kehadiran nya oleh Ara
Alan Abimanyu Dirgantar...
Lagi,Ara terjebak dalam lautan huruf di pojok penjara menyenangkan yang di beri nama perpustakaan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tubuhnya lelah,tapi jiwanya tidak alhasil ia harus berusaha keras agar tidak pingsan karena bab yang sedang di bacanya ada inti dari buku yang ia baca,dan tentu ia tidak ingin kelewatan bab tersebut
Tapi sepertinya ia sudah melewati batasannya,sehingga tubuhnya oleng dan bersiap jatuh ke samping kalau tidak buru buru di sadari Ara sehingga akhirnya ia hanya bisa meletakan kepalanya di atas meja dan
Pingsan
Di lain sisi,Errick di buat kelimpungan mencari Ara yang menghilang dari kampus begitu saja
Fansy bilang Ara pulang,tapi di rumah nya pun Ara tidak ada
"Lo dimana sih ra,di sarang lo ga ada,di kampus lenyap,di CoffeeShop gak muncul,kalo sampe di perpus ga ada,gue lapor polisi juga deh"kalimat itu meluncur begitu saja saat telepon Errick yang tujuan nya agar menyambung ke Ara tapi hanya terdengar suara membosankan dari operator yang menyatakan bahwa hp Ara mati
Sebenarnya Errick muak dengan berbagai macam jenis buku dengan ratusan judul yang berderet di rak rak yang di tata di dalam sebuah bagunan yang di sebut perpustakaan
Kalau menurut Ara perpustakaan itu penjara menyenangkan kalau menurut Errick yang namanya perpustakaan itu penjara dan nama nya penjara itu tidak akan menyenangkan
Dan yang di temukan Errick di pojok perpustakaan mampu membuat nya berlari seperti orang kesetanan
Errick langsung mengangkat tubuh Ara yang sudah melemas ke pelukannya dan pemandangan di depan nya membuat nya menggeram tidak suka
Saking memaksakan nya Ara sampai mimisan dan tak butuh waktu lama tubuh Ara sudah berada di pangkuan Errick yang kini mengendarai mobilnya secepat mungkin menuju rumah sakit milik teman nya
Tidak merasa tergangu dengan keberadaan Ara dipangkuan nya Errick malah terus menambah kecepatan mobil nya sambil sesekali mengelus wajah Ara
Entah kenapa tapi ia merasa amat marah pada dirinya yang tidak bisa menjaga Ara dan juga amat khawatir pada gadis yang baru di temuinya satu bulan yang lalu
Haii,pendek yah,maafkan aku Ide aku mendadak ilang masa😕
Aku baru nyadar loh kalo cerita ini udah satu bulan bertahan,dulu aku selalu nyerah setiap kali bikin cerita dan akhirnya di hapus kembali
Tapi entah kenapa ini beda,selalu kangen gitu sama Ara sama Errick
Aku juga selalu bingung,pengen nambahin Alan tapi ga tau kapan
Mmm,mungkin di bab selanjutnya udah bakal ketemu Alan 😁😁
