One

1 1 0
                                    

Saat aku membutuhkanmu, kau telah pergi. Dengan rasa sedih, aku merasa bersalah atas perginya dirimu tanpa pamit
~Caffraen Iyvalochia~

Caffraen berjalan menyusuri koridor kelas XI IPA. '' Caffraen? Cari Math ya?'' tanya Olichia saat Caffraen muncul di pintu kelasnya.

''Iya, kenapa? Absen?'' tanya Caffraen balik. ''Hah? Math absen? Mana mungkin kali, lagian kan dia pindah sekolah? Emang lo nggak tau?''

''Jadi dia beneran pindah?''

Olichia mengangguk mengiyakan. ''Yaudah, thanks ya?'' ucap Caffraen kemudian ia pergi. Caffraen yang ingin bicara banyak kali ini hanya diam.

Caffraen berjalan sambil menatap koridor hampa. Kok lo ninggalin gue sih Math? Kan lo tau, cuma lo yang ngertiin gue, bathin Caffraen.

Caffraen berjalan menuju lapangan basket. Ia duduk di kursi penonton. Sepi. Caffraen tiba-tiba teringat saat Math bermain basket.

Cowok dengan baju bernomor tujuh itu hobi bermain basket. Dan Caffraen selalu menjadi penontonnya.

''Caff, ngapain lo di sini?'' tanya Dovan yang tiba-tiba muncul di sampingnya. ''Nggak ngapa-ngapain kok!'' jawab Caffraen dengan raut datar.

''Mana Math? Tumben nggak main?'' tanya Dovan lagi sambil melihat lapangan yang sepi. ''Dia udah pindah''

''Hah? Pindah sekolah?''

''Pindah rumah''

''Lah apa hubungannya?''

''Yaiyalah pindah sekolah, pake nanya lagi lo!'' Caffraen kesal pada Dovan. Dovan hanya mengangguk pelan. ''Kantin yuk?'' ajak Dovan.

''Nggak, makasih!''

''Lo gitu deh kalo nggak ada Math, nggak ada semangatnya. Hidup segan mati tak mau, nak kau ni apa?'' ujar Dovan yang diakhiri pertanyaan sok bahasa Melayu.

Raut wajah Dovan yang tadinya biasa kini berubah sedih. Caffraen yang dari tadi hanya memandang lapangan kini beralih pada Dovan.

Ia melihat tatapan kecewa dan sedih yang nyata.

Tak mau Dovan merasa dibedakan, Caffraen tersenyum kecil pada Dovan.

''Yaudah yuk!'' ajak Caffraen sambil tersenyum agar Dovan juga ikut tersenyum. Mereka pergi ke kantin berdua.

''Mm... Btw, lo deket banget ya sama Math?'' tanya Dovan sambik berjalan menuju kantin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BadLuck In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang