Chapter 1 "Nice to Meet You!

910 62 21
                                    



Aku hampir lupa berapa lama kami terakhir bertemu. Aku melihat wajah marahnya, yang ditujukan kepadaku. Karena kesalahanku, dia meninggalkanku sendiri. Aku sangat menyukainya, ah aku tak bisa mengungkapkan betapa besarnya rasa cintaku padanya. Aku pernah berpikir kami memang ditakdirkan untuk bertemu. Tapi sekarang tidak lagi....

Kota tempat aku tinggal, yang terkenal tak kenal tidur. Mustahil orang di seluruh dunia tak tahu Tokyo. Aku adalah seorang gay yang menggantungkan hidup di pekerjaan seks, sama seperti ibuku. Dia adalah seorang pelacur dan sekarang sudah mati karena sakit-sakitan. Aku membukakan kakiku untuk siapa saja asal dia membayarku dengan harga sewa yang mahal. Pelangganku terkenal cukup banyak. Mereka menjadi pelangganku karena tubuhku menarik nafsu mereka.

***

"Aaah.., aah.. aahh~"

"Ada apa rivai? Sepertinya tubuhmu tidak baik hari ini, ayolah jepit milikku pakai bokongmu yang seksi itu!" pelanggan levi mendorong tubuhnya ke bawah.

"AAAAAHHH!!! Ittai!!" Levi teriak kesakitan. Tubuhnya sudah lelah tak kuat lagi menangani pelanggannya. Air matanya keluar.

"Ah aku tidak kuat lagi, sudah hentikan.., ya.. yamette ku.. daaa.. AAAAAHHhh!!"

Pelanggannya semakin mendorong tubuh levi keluar masuk dengan cepat.

"Ahh.., a-aku tidak kuat lagi, aku akan keluar hhaahh ahh ahh.."

"Ayo keluar sama-sama, aku akan keluar di dalam milikmu.. rivai!"

Miliknya semakin keluar masuk dengan cepat hingga levi tidak bisa mengikuti iramanya.

" Ahh.. ti-tidak aku keluar...! Aah ha.. ahhhh~" *sfx: spluurrt! :P

Levi terkapar sambil mengatur nafasnya yang berat. Matanya sayu dan keringat memandikan tubuhnya. Selangkang milik levi berlumur cairan putih.

"Hei apa kau lupa membersihkan dirimu sebelum melayani pelanggan lain?" Wajahnya sedikit marah. Dia menoleh ke Levi sebelum keluar dari pintu yang sedikit dia buka.

"Ah maaf, aku terlalu lelah untuk beranjak dari tempatku berbaring."

"Ibumu tidak pernah mengajarkan sopan santun padamu ha?!"

BLAM!!!

Levi sedikit kaget. Dia kembali menundukkan kepalanya yang berat untuk digerakkan. Remaja itu tersenyum, tiba-tiba menangis tanpa alasan.

"Tuhan, apakah aku akan terus seperti ini sampai aku mati??"

"Sial, pinggangku sakit sekali. Hingga aku berjalan terseok-seok. Ah aku pusing sekali. Gang ini gelap aku tidak bisa melihat dengan jelas. " Katanya dalam hati.

Levi menyandarkan tubunya ke tembok gang sempit itu. Sambil menyeret tubuhnya, dia tetap berjalan agar cepat kembali pulang. Tak jauh beberapa langkah di depan Levi, sepasang kekasih saling bergandengan tangan dengan mesra. Pria dan wanita itu terlihat cocok sebagai pasangan. Sang kekasih pria memiliki wajah tampan dan berhidung mancung. Rambutnya kuning dengan gaya rambut yang cocok untuknya. Mata hijau yang indah walaupun dilihat dalam gelapnya malam. Sedangkan si wanita memiliki rambut cokelat yang dikuncir dan memakai kacamata. Meskipun terlihat tidak girly, dia menarik di kalangan pria dalam sekali lihat. Mereka memakai mantel jas berwarna coklat gelap dan memiliki model yang sama. Si pria yang membawa payung untuk mereka berdua. Levi baru tersadar jika hari ini akan ada hujan salju. Dia harus bergegas pulang ke tempat tinggalnya.

Ai ga Nandesuka?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang