Hyujin pov
Ting Tong ~
Ting ~ Tong ~
.
.
.
"Wonjin kemana sih ? Kok gak nongol nongol." batinku
"Wonjin-ah. Kau tak tidur kan ?" teriakku sambil mengetok pintu rumahnya.
Sudah 5 menit aku mengetuk pintu rumahnya, tapi tidak di bukakan. Padahal dia sendiri yang bilang ingin menemani ku berbelanja. Apa dia lupa ?
"Ahh.. Kenapa aku lupa ? Dia pernah bilang padaku bahwa password kode rumahnya adalah ulang tahun kita." setelah aku mengingat apa yang pernah di sampaikan wonjin padaku. Aku lamgsung memencet kode pengaman rumah nya. 17 10 98.
Aku pun langsung masuk ke dalam rumahnya. Dan memanggil namanya sembari mencari di mana wonjin berada.
Satu persatu ruangan aku sudah cek tapi tak menemukan nya. Tinggal satu ruangan yang belum aku cek. Yaitu kamar mandi di dalam kamarnya.
"Tapi, masa iya aku membuka pintu kamar mandinya ?" batinku sembari memandanv pintu kamarnya.
Tanpa berfikir panjang lagi, aku memasuki kamarnya.
"Wonjin-ah. Apa kau di dalam ? Lama sekali kau mandi." teriakku memanggil namanya.
Tidak ada tanda tanda wonjin di dalam. Aku membuka pintu kamar mandi nya yang ternyata tidak di kunci.
"Won..."
Benar saja. Tidak ada siapa siapa di dalam kamar mandinya.
"Lalu kemana dia?"
Tak lama, aku mendengar suara piano di sekitar kamar wonjin. Tapi saat aku keluar, tidak ada siapa pun di sana.
Aku pun mulai menelusuri kamarnya. Aku mulai berjalan menuju sebuah rak besar berisikan buku bukunya.
Tapi ada satu buku yang menarik perhatian ku. Buku dimana biasanya para musisi menuliskan karya nya. Buku berisikan not balok yang aku tak mengerti.
"Sejak kapan wonjin suka menulis lagu ? Dulu saat masih sekolah saja, dia tak menyukai lagu. Bahkan saat pelajaran seni musik, dia selalu bolos. Sekarang dia bahkan menyimpan buku ini layaknya dia seorang musisi. Hmm.."
Karena tak mengerti dan tak ingin memikirkannya juga, aku pun menaruhnya kembali ke tempatnya.
Saat aku menaruh buku lagu kembali ke tempatnya. Aku melihat di bagian atas ada foto foto kami berdua saat masih kecil dulu. Sungguh kenangan saat kecil dulu.
Saat aku menyentuh bingkai foto kami berdua, betapa terkejutnya aku. Saat aku menyadari bahwa rak buku yang di depan ku tiba-tiba bergerak ke dalam dan seperti menunjukkan ada sebuah ruangan di dalamnya.
"Kamjja!!"
"Woahh.. Tempat apa ini ?"
Tanpa basa basi lagi aku pun langsung memasuki ruangan tersebut. Saat aku baru saja masuk. Aku melihat banyak sekali kertas ketas berserakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story - Ham Wonjin
FanfictionKau bilang padaku sambil menangis di hadapanku. "Semua dongeng menipu orang. Gak semua cerita cinta berakhir indah. Gak semua seorang putri akan bahagia selamanya dengan pangerannya." - Cho Hyujin Dan aku menjawabmu dari hatiku yang terdalam. "aku r...