Pengantar

27 2 1
                                    


Gugusan bintang terlihat terang di angkasa,tak nampak saputan awan yang menghalangi cahaya rembulan.Gema suara adzan mulai terdengar serempak,menandakan waktu shalat isya telah masuk.Terlihat anak anak mulai mempersiapkan diri untuk bergegas mendirikan shalat di tengah lapangan.

Malam ini lapangan ramai oleh kegiatan perkemahan,nampak terang juga oleh sorotan lampu yang dipasang di sisi pojok lapangan,dan juga tenda didirikan mengitari lapangan.Sedangkan sisi tengah lapangan digunakan untuk keperluan kegiatan,seperti upacara ataupun shalat seperti saat ini.

Kegiatan semacam ini memang lazim dilakukan,karena memang menjadi acara rutin tahunan untuk memperingati hari lahir gerakan kepanduan terbesar di Indonesia yang secara resmi berdiri pada tanggal 14 Agustus 1961.

Kegiatan ini tentu saja menyita perhatian warga sekitar,apalagi malam ini adalah malam minggu.Banyak juga muda mudi yang mampir kemari,lebih banyak lagi orang tua yang datang untuk menjenguk anaknya yang hanya sekedar menanyakan keadaan atau memberikan tambahan uang saku.Ada juga tamu penting yang menghadiri acara pada malam hari ini.

Tentu saja ini berdampak pada roda perekonomian,peluang yang bagus untuk penjual makanan menentap disini untuk malam ini,dan juga muncul tukang parkir dadakan yang tentu saja menyebalkan(jika bisa parkir gratis kenapa harus bayar?),semakin banyak orang yang datang semakin banyak pula rezeki mereka.

Kembali lagi pada situasi di lapangan,lepas shalat isya dilaksanakan anak anak bergegas kembali ke tendanya masing masing.Masih ada waktu untuk  menemui orang tua,makan malam ataupun melengkapi atribut.Karena malam ini adalah malam yang panjang,tentu saja karena diisi dengan banyak kegiatan seperti upacara api unggun,pentas seni ataupun jurit malam sebelum mereka dibangunkan kembali untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah.

Soundman mengisi kekosongan waktu sebelum menginjak acara selanjutnya dengan menyetel lagu,tentu saja khas lagu lagu perkemahan.Dan tentu saja,aku seperti dilempar kembali seperti beberapa tahun silam,aku menghela napas.Mengingat kembali memory yang telah aku lalui,dengan rumput yang sama,suasana yang sama namun dengan situasi yang berbeda.

Aku menyapukan pandangan,melihat anak anak berlarian bersama teman temannya.Aku pun dulu seperti mereka,dan disinilah kisahku dimulai.Banyak pelajaran yang aku dapatkan,baik suka,duka maupun asmara.

Dan tentu saja,asmara segitiga tunas kelapa.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 17, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Catatan Dasi Merah PutihWhere stories live. Discover now