"Eonni!"
Wanita itu terkejut, tentu saja. Karena baru saja ia masuk ke dalam ruangan pribadinya, ia dikejutkan dengan sosok gadis yang tiba-tiba muncul dan membuatnya terkejut. Belum lagi tawa yang ia hasilkan setelah membuatnya terkejut.
"Aku benar-benar akan mati karena kau, Lisa. Jangan selalu membuatku terkejut."
"Maaf, eonni."
"Sudahlah. Ada apa aku kemari?"
"Ingin bertemu dengan eonni. Apa itu tidak boleh?"
"Aku datang kemari untuk istirahat. Kau malah datang kemari dan menghancurkan semuanya." Ucapnya, sembari duduk pada kursinya, masih dengan jas dokter yang ia kenakan.
"Oh ya, bagaimana dengan Soojin?"
"Tenang saja. Aku sudah melaksanakan perintahmu dengan baik. Menjemputnya tepat waktu dan membawanya langsung pada ayahnya."
Jisoo tersenyum, masih dengan mata yang tertutup. "Hah, aku merindukan, Oppa. Padahal tadi pagi aku sudah bertemu dengannya."
Lisa hanya mencibir. "Ck, kalian pasangan yang aneh menurutku. Aku hanya berharap Soojin tidak menuruni sifat aneh kalian berdua."
"Ya, ya, terserah kau saja. Sekarang, lebih baik jika kau pergi karena aku benar-benar harus istirahat sekarang."
"Eonni..."
"Wae? Sudah kubilang jangan menggangguku. Aku masih memiliki operasi lagi nanti."
"Apa hamil itu menyenangkan?"
Jisoo yang menutup kedua matanya untuk beristirahat sejenak terbuka dengan cepat, mendengar pertanyaan Lisa yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya.
"Kau memiliki masalah?"
Cengiran itu terbentuk di wajah Lisa, memilih untuk duduk pada sofa yang memang berada di sana. "Apa aku sangat terlihat sekali?"
"Sudah jelas sekali. Tujuanmu datang kemari hanya satu. Jika kau memiliki masalah dan datang padaku setelahnya."
Lisa menghela napasnya. "Maafkan aku, eonni. Aku hanya merasa nyaman jika bercerita padamu."
Jisoo beranjak dari duduknya, ikut duduk di samping Lisa saat ini. "Ada apa? Apa bocah tengik itu yang membuatmu seperti ini?"
Lisa hanya tertawa pelan, menggeleng setelahnya. "Apa yang eonni bicarakan? Taehyung Oppa itu sangat mencintaiku. Mana mungkin dia membuatku seperti ini?"
Jisoo mendecak. "Kau tak pandai berbohong padaku, Lisa. Katakan padaku, apa yang sudah dia lakukan. Aku akan datang padanya dan kalau perlu menarik rambutnya. Tak peduli jika dia masih berada di kantornya saat ini."
Untuk beberapa menit, Lisa tak menjawab apapun. Jisoo? Gadis itu saat ini masih memperhatikan ekspresi Lisa yang mulai berubah. Belum lagi, gadis yang lebih muda darinya itu sedari tadi terus memainkan ujung sweater yang ia kenakan.
"Ada apa?" Kali ini, nada suara wanita itu berubah menjadi serius. Mengambil salah satu tangan Lisa dan menggenggamnya, seolah memberikan ketenangan pada Lisa saat ini.
"Apa hamil itu menyenangkan?" Pertanyaan sama kembali Lisa tanyakan, menatap pada Jisoo setelahnya.
"Apa maksud dari itu semua?"
Lisa diam, memilih untuk beranjak dari duduknya dan memasang raut wajah kesalnya pada Jisoo. "Ck, eonni terlalu banyak bicara. Aku tidak jadi untuk menceritakan semuanya."
Dan setelahnya beranjak, meninggalkan Jisoo di sana yang hanya bisa menatap bingung pada Lisa. Tak mengerti dengan sikap Lisa. Tapi yang Jisoo tahu, jika gadis itu tengah memiliki masalah, hanya saja dirinya sulit untuk mengatakannya. Dan Jisoo hanya bisa menunggunya, tak ingin memaksakan Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
11:11 ❌ taelice
Fanfiction[18+] ✔ Yang mereka tahu, bahwa mereka saling mencintai satu sama lain. Karena itu sudah cukup bagi keduanya. ----- ©iamdhilaaa, 2019