1.1 - Best Friend

300 32 23
                                    

theme song : Best Friend by iKon
.

.

.

Changkyun ingin sekali meradang.

Pasalnya, saat ini dialah yang harus bersusah payah untuk menggendong tubuh besar seorang Lee Jooheon. Belum lagi, kemana semua taksi ketika Changkyun sangat membutuhkannya? Sial! Baik bahu, punggung dan kakinya serasa ingin patah saja saat ini.

Masih untung jika Lee-menyusahkan-Jooheon ini tidak banyak tingkah. Tapi sayangnya, Lee-menyusahkan-Jooheon ini malah mengotori jaket dan sepatu kesayangnya dengan muntah dan membuat gendang telinganya berdengung karena ocehannya sepanjang jalan.

Benar-benar sial nasib Changkyun malam ini.

.

.

.

"Ini terakhir kalinya aku akan menelponmu untuk menamaniku minum hyung!"

Jooheon memegang kepalanya. Dia merasakan kepalanya semakin berputar-putar akibat suara omelan dari Changkyun.

"Belum lagi kau muntah dan mengenai jaket dan sepatu ku! Astagah! Jika saja aku tidak menyayangimu dapat dipastikan kau akan tidur di jalanan tadi malam, hyung!"

Jooheon hanya meringis mendengarnya. Jooheon ingat, dia memang melakukan apa yang dikatakan oleh Changkyun tadi malam ketika dia sedang mabuk berat. Sehingga wajar saja Changkyun mengomel padanya dari dia bangun tidur hingga saat ini. Jooheon sungguh membuat Changkyun kerepotan.

"Maafkan aku, Kyun...." sesal Jooheon.

"Memang seharusnya kau meminta maaf padaku! Ini..., minumlah dulu." Changkyun menyodorkan satu botol obat penghilang hangover kepada Jooheon dan langsung diterima olehnya. Tutup botolnya sudah dibukakan, sehingga Jooheon hanya perlu menghabiskannya dalam sekali tegukan.

Lalu, "Kemarikan botolnya dan ini airnya." Changkyun mengganti botol dengan segelas air mineral ketangan Jooheon dan kemudian beranjak dari posisinya.

Jooheon meneguknya hingga tandas dan kemudian menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa. Jooheon berharap obat yang diberikan Changkyun tadi cepat bereaksi menghilangkan rasa pusing dan mual hangover ini.

Tak lama kemudian, Changkyun kembali dengan semangkuk bubur dan segelas air baru. "Sekarang sebaiknya kau makan ini. Dengar, ini bubur memang bukan buatanku tapi aku membelinya tadi pagi saat kau tertidur ketika aku mencari sarapan dan obat. Jadi tidak boleh ada protes dan habiskan saja. Dan satu lagi, bagaimana mungkin tidak ada satupun persediaan makan di apartemenmu ini, selain satu kaleng bir dan selembar roti yang berjamur!"

Terkadang Jooheon sungguh terharu dengan sikap Changkyun padanya. Changkyun itu terkadang menyebalkan dan seringnya membuat emosi, tapi dilain sisi Changkyun itu sangat perhatian dan mudah iba. Seperti sekarang ini, Changkyun masih tetap mengurus dirinya walaupun diikuti serentetan ocehan yang membuat telinga Jooheon memanas.

"Hyung! Berhentilah memandangiku seperti itu. Aku tahu bahwa aku memang tampan dan mempesona, tapi kau tidak harus melihatku seperti itu. Kau bisa membuatku salah paham kalau sebenarnya kau itu jatuh cinta padaku. Sudahlah.., cepat makan buburmu selagi hangat."

[✓] Best Friend; JooKyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang