10 - Because I Love You

17.6K 1.3K 75
                                    


Keesokan harinya.

Aifa terbangun disebuah kamar bernuansa pink feminim. Jam masih menunjukkan pukul 03.00 pagi. Aifa tahu jika saat ini adalah waktu yang tepat untuk berdoa terutama meminta pada Allah agar Rex menjadi jodohnya.

Aifa segera turun dari tempat tidur. Mengambil air wudhu lalu melaksanakan sholat Tahajjud kemudian di lanjutkan dengan berdoa, berdzikir dan mengaji hingga menjelang sholat subuh.

Setelah melakukan itu semua, Tak lama kemudian Aifa keluar kamar. Menuju dapur lalu melihat Luna yang sedang duduk di kursi meja makan sambil meminum segelas air putih.

"Mama mertua?"

Luna menoleh ke asal suara. Mengetahui ada Aifa ia tersenyum. "Aifa? Sini kemarilah."

Aifa menurut. Ia duduk disebelah Luna. Lalu tak lupa mencium punggung tangan Luna.

"Tante apa kabar? Maaf ya Aifa baru ketemu sama Tante sekarang. Padahal Aifa nginap disini dari semalam."

"Tidak apa-apa sayang. Kamu sehat?"

Aifa tersenyum manis. "Alhamdulillah Aifa sehat mama mertua. Mama mertua sendiri gimana? Sehat aja kan? Maaf ya semalam Aifa nginap disini."

"Tidak apa-apa nak." senyum Luna. "Alhamdulillah Tante juga sehat. Bersyukurlah Ray menemukan mu di pinggir jalan. Kalau tidak pasti saat ini Daddy dan mommy mu kebingungan."

Aifa panik. "Apa?! Daddy dan mommy tahu?"

Luna mengangguk. "Tentu saja. Franklin yang menghubungi daddymu di Indonesia. Bertepatan saat Tante lagi Video Call dengan Mommymu."

Aifa menghela napas pasrah. "Ah, pasti nanti Daddy marah-marah lagi. Aifa sebel sama Daddy. Aifa pengen dinikahkan sama Rex tapi Daddy mengabaikan keinginan Aifa terus."

Luna tersenyum maklum. "Kamu yang sabar. Mungkin belum waktunya. Lagian Tante bisa lihat kok kalau Rex itu masih mencintai mu."

"Beneran mama mertua?"

"Iya bener."

"Aaaaaaaaaaaaaa senengnya."

Luna dan Aifa pun tertawa bersama. Bahkan tanpa rasa canggung Aifa memeluk Luna. Luna memegang lembut pipi Aifa setelah mereka saling berpelukan.

"Sekarang kondisi kamu bagaimana? Sudah agak mendingan? Kata Ray tadi malam kamu kecapekan."

"Aifa cuma lelah. Sekarang Aifa mau pulang."

"Ini masih jam 04.00 pagi loh. Kenapa tidak pulang siang aja sih?"

"Aifa sebenarnya mau disini. Aifa belum ketemu Rex. Tapi kalau lama-lama disini Aifa takut kalau Daddy dan mommy akan marah. Kan Aifa sayang sama mereka. Gak mau bikin Daddy dan mommy kepikiran Aifa."

Aifa memaksakan senyumnya. Padahal ia bisa saja pulang siang ini. Tapi bayangan kalau sebentar lagi ia akan ajak masak oleh Luna membuat Aifa bergidik ngeri.

Apalagi saat ini mereka sedang berada di dapur. Masak adalah hal yang paling di hindari oleh Aifa. Aifa sengaja menggunakan nama mommy dan daddynya sebagai alasan yang tepat.

Luna mengangguk. "Iya nak. Ah kebetulan tante mau masak buat sarapan. Ayo bantu-bantu Tante."

Luna beranjak dari duduknya. Lalu Aifa panik. Sesungguhnya ia memang benar-benar malu jika diusianya sekarang Aifa belum bisa masak. Bagaimana jika dirinya akan di coret sebagai calon menantu? Ah tidak-tidak! Banyaknya alasan yang Aifa lontarkan saat ini membuat Aifa memilih untuk tidak membantu Luna.

"Lah kok diam. Ayo sini." panggil Luna lagi.

"Aduhhh.. perutku sakit."

Luna yang tadinya baru saja mengeluarkan sayuran dari dalam kulkas pun terkejut lalu menghampiri Aifa.

Because I Love You ( TAMAT  ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang