Hujan Bulan Juni

504 22 3
                                    

• YellowJYR

Sudah seperempat dekade, juni ini kembali. Foto besar pernikahan kita pun tetap gagah terpampang di dalam ruangan yang tak seorang lain pun tau. Kau tampak gagah dengan baju biru kehitaman kebesaranmu, dengan topi baret dan lencana terpasang diatasnya. Dengan kau merangkul pinggangku hangat. Aku tersenyum simpul, sambil mengelus rahang tegasmu. Ku rasa hangat terukir sungai kecil di pipiku.

"Sinb, kau merindukan kami?".

----------

"Aaaa eomma!!" Teriakan umji kecil menyeruak masuk ke telingaku, nertaku menangkap sosok gadis kecil dengan baju putih kuning dan dasi kupu" terpasang di pangkal kemejanya.

"Kenapa sayang? Kenapa kau menangis? Apa paman yuju tidak menjemputmu hari ini?" Tanyanku sembari menghamburkan peluk

"Tidak eomma, paman yuju menjemputku hiks"

"Lalu kenapa kau menangis?"

"Teman temanku mengejekku tak punya appa, eomma. Mereka terus mengatakan aku anak haram waaa hiiks. Kata paman yuju, anak haram itu anak hasil gacha (gacha adalah kegiatan untuk mendapatkan karakter atau item secara acak) kinderjoy eomma"

"Apa aku anak hasil kinderjoy?" Lanjutnya masih sesegukan.

"Ya ampun yuju! Ku bunuh kau malam ini" batinku menepuk jidat.

Setelah bisa menenangkan umji kecil dengan susu coklat dan film disney kesukaannya, diapun tertidur dangan lelapnya di pelukanku.

Pukul 22.30

*Tok tok

Suara ketukan pintu terdengar mengusik sedikit tidurku. Suara itu berulang hingga beberapa kali. Aku mengambil benda persegi warna kuning di sebelah nakas kecilku. Ku tekan tombol power, dan terlihat fotoku dan umji di dalamnya.

"Pukul 10 malam? Siapa yg berkunjung?" Batinku kembali meletakkan benda tersebut.
Ku buka horden sebelah kaca pintu, ku lihat sosok tinggi dengan jaket hitamnya. Ahh, dia kembali.

*Clek clek

"Ohh, hai yerin. Bagaimana keadaanmu hari ini? Ini untukmu" kata pria jangkung berulung bunga tulip kuning kesukaanku.

"Seperti biasa sowon. Aku baik baik saja" terpoles senyum miring di bibir tebalku.

"Kapan kau akan memberitahu umji kecil soal ayahnya?" Kata sowon menatapku tajam setelah aku terduduk di depannya.

"Aku tak tahu".

Flashback

Jakarta, januari 2014

"Sinb, bangun. Aku sudah memasakkanmu sarapan pagi yg lezat. Bangun lah!" Kataku sembari menciumi pipi dan rahang tegasnya.

"Sebentar sayang, aku masih lelah sekali" suara berat dan tangan besarnya memeluk pinggangku

"Apa kau libur hari ini?" Mengelus rambut cepaknya

"Aku libur sayang. Tapi kau ingat, besok aku harus dikirim ke lokasi mengerikan itu" katanya sembari menciumi leher jenjangku.

"Tak banyak waktu tersisa" pelukku melemah.

"Turun lah, aku punya hadiah untukmu" ucapku kembali bersemangat

"Baik lah"

Sinb pov

Gfriend's OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang