Story Of Qeira

15 5 1
                                    

Selamat membaca

Los angles, 2019

Qeira menggeliat diatas tempat tidurnya ketika mendengar bunyi jam wekker miliknya kembali berdering untuk kesekian kalinya

Menggerutu dengan kesal sambil bangun dari posisi tidurnya qeira memasukkan dengan kasar jamnya itu kedalam laci meja disamping tempat tidurnya

"sudah cukup!, berulangkali aku sudah memperingatkanmu untuk tidak menggangguku lagi!"gerutunya kasar, qeira pun bangun dan berjalan menuju jendela besar yang berada didalam kamarnya

Membentangkan dengan lebar tirai pada jendela itu membuat cahaya matahari yang sedari tadi mengetuk jendela qeira memasuki ruang kamarnya,

Ia menghela nafasnya kasar sambil berfikir apa yang harus ia lakukan sekarang?

"harus kah aku melakukannya lagi?"ucap qeira pada dirinya sendiri, sembari termenung dalam pikirannya dari luar pintu kamarnya bibi qeira mengetuk pintu itu dengan gusar dan kasar

"qeira sayang apa yang kau lakukan didalam?! Bangunlah 'tuan putri' haruskah aku masuk kedalam kamar dan mengisi bak mandimu dengan 'air mawar' ?!"ucap bibi qeira dari luar sambil menekan beberapa kata, air mawar yang dimaksud bibinya adalah air bekas cucian piring yang kemarin qeira lupa buang setelah melakukan pekerjaannya

Bibi qeira memang seperti itu maksudnya bersikap jahat dan semena mena semenjak ayah qeira meninggal dan ibunya menghilang, ya itu sudah terjadi sejak 10 tahun yang lalu ayahnya meninggal karna kecelakan mobil dan ibunya dinyatakan menghilang hingga dikatakan sebagain orang yang telah meninggal oleh polisi ditempat kejadian perkara tapi qeira sendiri masih yakin ibunya sampai sekarang masih hidup hanya saja ibunya membutuhkan waktu untuk sendiri karna ayahnya yang meninggalkan mereka

Tapi tidakkah jika dipikir lagi itu cukup kejam untuk qeira sekarang? Ibunya bersembunyi dan meninggalkan qeira sendiri didalam rumah besar bersama para penyihir -upss

Maksudnya bibinya, tapi sudahlah qeira sudah terbiasa dengan semua perlakuan kejam bibinya tapi akibat kejadian kecelakaan yang menimpa kedua orang tuanya itu membuat dia dapat melakukan penjelajahan waktu, polisi ditempat kejadian itu menemukan jam pasir milik ayahnya yang satu-satunya selamat di tempat kejadian.

"qeira!"teriak bibinya lagi dari balik pintu kamarnya, qeira bingung tidak biasanya sang bibi berpura pura bersikap baik seperti itu lagi pula kalau ia mau dia bisa masuk kedalam kamarnya

Menghembuskan nafasnya pelan qeira berhadapan dengan mata elang bibinya begitu ia membuka pintu kamarnya

"apa yang kau lihat 'sayang'?"

"a-aku?"qeira tersentak hingga kembali mengucapkan "ntahlah" dengan pelan tapi bibinya itu masih bisa mendengarnya

"bersiaplah dan turun kebawah ada seseorang yang harus kau temui"bisik bibinya sambil membalik tubuh untuk meninggalkan posisinya,

"dan ingatlah satu hal jangan pernah mengatakan apapun pada orang itu, mengerti?"lanjut bibinya sambil benar benar meninggalkan qeira yang masih terdiam didepan pintu kamarnya

Qeira membalik tubuh dan memasuki kembali kamarnya ia duduk diatas kursi yang berhadapan langsung dengan meja riasnya ia menatap pada cermin besar dihadapannya sambil menghembuskan nafas kasar

"apa bibi akan mencoba menjualku lagi?" ucapnya pada pantulan dirinya dicermin, qeira melirik pada jam pasir yang ada didekatnya sempat terpikir untuk qeira melarikan diri lagi tapi kali ini ia tidak ingin membuat bibinya itu curiga kalau ia bisa menjelajahi waktu sesukahatinya

(T)he Game Of Time (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang