"Bertemu denganmu bagiku ialah kesalahan terbesar dalam perjalanan hidupku"
Dua bulan yang lalu, tepat saat aku memutuskan tuk menjalani hari tanpa kehadiran sosoknya. Bukan karena sebuah pertengkaran karena tak sejalan atau bahkan perselingkuhan yang kerap terjadi dalam sebuah hubungan. Ini merupakan keputusan resmi dari kedua belah pihak yang sama-sama ingin menyudahi. Tak ada alasan. Namun, itu cukup memperkuat opini jika perasaan antara diriku dan dia sudah runtuh. 3 Tahun menjalin hubungan bahagia tanpa ada embel-embel perdebatan yang terjadi mungkin membuatku dan dirinya bosan. Maka muncul pemikiran bahwa terkadang perdebatan dalam suatu hubungan sebenarnya diperlukan agar keduanya lebih bisa memahami dan mengerti. Belajar untuk tidak memenuhi ego diri dan mengedepankan rasa sayang yang dimiliki hati.
Aku menikmati kesendirianku. Merogoh berbagai kehangatan yang ditawarkan orang-orang disekelilingku. Bahkan musim seperti paham akan perasaan yang terpendam jauh dalam lubuk hati. Seperti tiba-tiba hujan datang saat aku merindukan seseorang, atau bahkan semi yang menjatuhkan dedaunan ketika ku menginginkan sentuhan.
Semua berubah. Kutanggapi dengan segenap gejolak cinta yang tersisa. Setidaknya alam pun berhak tuk dikasihi. Agar ku dapat diterima sebagai teman baiknya.
YOU ARE READING
Searah
RomanceKamu pernah berpesan agarku menatap malam melalui sisi romantika yang tersaji bukan melihatnya sebagai gelap yang menakut-nakuti. Lalu, kau pernah mengingatkanku pada senja yang menawarkan rindu begitu memikat. Setelah itu kau berikan arti mengenai...